Beasiswa tersebut bernama program Pendidikan Profesi Guru (PGG) atau beasiswa guru dalam jabatan tahun 2022.
Melansir dari laman resmi kemenag.go.id, program tersebut merupakan bagian dari upaya Kemenag untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi guru binaan Kemenag.
Skema yang dijalankan merupakan salah satu dari 10 program beasiswa, baik degree programs maupun non-degree programs dari Kemenag-LPDP.
Rohmat Mulyana Sapdi, selaku Sekretaris Direktur Jenderal Pendidikan Islam, menyebut ada 10.000 kuota dalam beasiswa PPG tersebut.
“Kemenag-LPDP akan memberikan kuota beasiswa Pendidikan Profesi Guru bagi 10.000 guru binaan Kementerian Agama yang tersebar di Ditjen Pendidikan Islam, Ditjen Bimas Kristen, Ditjen Bimas Katolik, Ditjen Bimas Hindu, dan Ditjen Bimas Budha,” terangnya, Jumat (22/7/2022) lalu.
Rohmat berharap semua guru binaan di bawah naungan Kemenag dapat memanfaatkan program beasiswa tersebut dengan semaksimal mungkin.
Selain itu juga, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Muhammad Zain, berharap anggara dana dari LPDP ini dapat mempercepat skema penyelesaian sertifikasi guru binaan Kemenag.
Direktorat GTK Madrasah Ditjen Pendidikan Islam, menyerukan masih ada sekitar 420.000 guru yang hingga kini belum sertifikasi.
Kemudian ia mengatakan akan merilis Surat Edaran terkait pelaksanaan seleksi akademik PPG bagi Guru Madrasah pada Agustus mendatang.
Sekretaris Panitia Nasional PGG Kemenag Mustofa Fahmi, menyebutkan bahwa timeline pelaksanaan PPG dalam Jabatan Angkatan ke-3 dengan dana dari LPDP telah disosialisasikan kepada Tim Panitia Nasional PPG Kementerian Agama dan LPTK PTKIN penyelenggara PPG Dalam Jabatan.
Lebih lanjut Mustofa, menyampaikan saat ini sedang melakukan pendalaman materi akan dimulai pada 18 Agustus 2022. Sehingga seleksi akademik akan dimulai pada awal Agustus dalam rangka mempersiapkan mahasiswa PPG di batch ke-3.
Sekretaris Panitia Nasional PGG Kemenag itu optimis bahwa program PPG ini akan dapat mengakselerasi penyelesaian sertifikasi guru. (RS)