LOMBOKTIMUR,Radarselaparang.com - Sebagai rasa peduli kepada anak yang sempat dijadikan Sandra oleh pelaku curanmor pada hari Jumat (12/8) di Desa Jerowaru, Kapolsek Jerowaru, IPDA Yudha Aditya Warman mengunjungi kediaman orang tua anak tersebut untuk memberikan soportnya Sabtu, (13/82022).
“Alhamdulillah kami bisa bertemu langsung dengan Sahara dan orang tuanya dengan kondisi baik dan beruntung Sahara tidak mengalami trauma,“ kata IPDA Yudha.
Yudha pada kesempatan itu juga memberikan pemahaman soal Kamtibmas dan mengajak keluarga korban dan juga kepada semua masyarakat yang ada di wilayah hukum yang dibinanya di Kecamatan Jerowaru, untuk selalu waspada terhadap setiap ancaman kejahatan yang setiap saat bisa terjadi, dan tetap menjaga keamanan dan ketertiban.
Jika kejadian seperti kemarin ataupun kejadian lain yang sifatnya menyangkut keamanan dan ketentraman masyarakat supaya secepatnya melaporkan ke pihak keamanan agar cepat ditangani.
“Silahkan segera melapor kepada kami, karena keterbatasan personil dan pendukung lainnya, kami menyadari bahwa dalam menjalankan tugas, tentu kami tidak maksimal, sehingga diperlukan kerjasama dengan semua pihak dalam menjaga keamanan,“ ujarnya Yuda.
Sementara Salman selaku orang tua anak yang disandara kembali menceritakan peristiwa yang dialami keluarganya yang saat itu sedang berada di sawah untuk menyiram tanaman tembakau miliknya. Ia menuturkan bahwa, saat melihat anaknya di sandera, dirinya mengaku bahwa pelaku adalah orang gila.
“Saya kira awalnya orang gila karena tidak jarang ditemukan orang gila lewat disekitar sawah saya, tapi selamat saya dekat orang itu malah menarik anak dengan keras anak saya, ternyata setelah warga datang mengejar orang itu, baru saya tau ternyata yang menyandra anak saya adalah pelaku pencuri motor,“ tutur Salman.
Lebih lanjut Salman menceritakan ulang kejadian itu, saking panik melihat anaknya yang ditodong pakai parang, Ia pun nekat berusaha merebut parang yang digunakan pelaku menodong anaknya. Melihat pelaku saat itu lengah dan tidak menyangka saya akan berani merebut dengan tangan kosong berusaha merebut parang dari tangan pelaku untuk melindungi anaknya sampai datang warga yang mengejar pelaku untuk membantu membantu mengambil orang dan melepaskan anak yang dijadikan Sandera.
“Saya panik saat itu, apa lagi melihat tangan anak saya luka terkena parang pelaku, karena saat ditodong, anak saya meronta dan menangis histeris,“ tandasnya Salman.
Tidak lupa Salman selaku orang tua korban mengucapakan terimakasih yang mendalam kepada Kapolsek Jerowaru yang peduli terhadap anaknya sampai menyempatkan diri datang berkunjung.
"Dan saya ucapakan banyak terimakasih kepada bapak Kapolsek atas kepeduliannya yang telah datang mengunjungi anak saya dan memberikan bantuan untuk pengobatan,"tutup Salman (RS)