” Kami menolak kenaikan harga BBM karena akan berdampak besar terhadap masyarakat terutama di Lotim,” kata Badran orator aksi.
Menurutnya LMND, mereka akan terus menyuarakan aspirasi rakyat mengenai masalah kenaikan harga BBM ini. Tentunya akan bersurat ke pemerintah pusat untuk melakukan peninjauan kembali terhadap kebijakan kenaikan BBM tersebut.
” Kita akan bersurat ke pemerintah pusat untuk menolak kenaikan harga BBM ini,” tegasnya.
Senada dengan disampaikan oleh Ketua Komisi II DPRD Lotim,M.Waes Al Qorni, didepan para Mahasiswa Aksi, Ia sepakat dengan yang disampaikan para mahasiswa yang menolak adanya kenaikan harga BBM.
”Kami akan melakukan pembahasan melalui fraksi-fraksi yang ada untuk masalah kenaikan BBM ini,termasuk akan bersurat ke pusat,” ujarnya.
Kemudian koordinator aksi, Rohman Ropiki dalam orasinya mengatakan kalau pemerintah hari ini tidak lagi mementingkan rakyat, buktinya dengan adanya kenaikan harga BBM bersubsidi akan mencekik rakyat.
Sementara masyarakat baru saja terpuruk ekonominya akibatnya adanya covid-19 dan penyakit kuku dan mulut hewan, kemudian pemerintah menaikkan harga BBM tanpa melihat penderitaan masyarakat dibawah.
” Dimana letak naluri pemerintah terhadap teriakan masyarakat kecil dibawah atas kenaikan harga BBM,” teriak Rohman.
Kelompok mahasiswa yang melakukan aksi demo, Setelah puas menyampaikan orasi mereka di kantor DPRD Lotim dan diterima pimpinan dewan Lotim lalu membacakan surat pernyataan dan membubarkan diri dengan tertib. (RS/Dipa)