Yoseph Hutabarat,SE., SH., MH. Dewan Pakar MIO INDONESIA |
Sejumlah pihak pun berikan apresiasi sikap tegas yang ditunjukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang dinilai tanpa pilih bulu untuk melakukan penangkapan serta proses kode etik dan pidana kepada mantan Kapolda Sumbar tersebut.
Salah satu respon dan dukungan positif terhadap langkah tegas Kapolri yang serius membersihkan Institusi Korp baju Coklat tersebut dari para oknum nakal, datang dari Dewan Pakar Media Independen Online Indonesia (MIO INDONESIA) dan juga saat ini menjabat sebagai Ketua Horas Bangso Batak (HBB) DKI Jakarta Joseph Hutabarat, SE, SH, MH.
"Kita apresiasi Kapolri yang sudah menindak tegas setiap oknum polisi yang terlibat dalam kasus perjudian, narkoba maupun kasus kejahatan lainnya. Kali ini, oknum polisi setingkat Kapolda sekalipun, bila terlibat dalam kasus yang bakal mencoreng kewibawaan Polri akan ditindak, dan ini telah dibuktikan oleh Kapolri," ungkap Joseph Hutabarat, yang juga saat ini masih tercatat sebagai Wakil Ketua Umum Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia (IPJI).
Joseph menegaskan setelah kasus Ferdi Sambo yang menyita dan menyedot perhatian hampir seluruh rakyat Indonesia selama berbulan-bulan, kemudian disusul tragedi kanjuruhan (Red - tragedi kerusuhan sepakbola) di Malang Jawa Timur, dimana tembakan gas air mata yang disemprotkan oleh aparat kepolisian yang ditugaskan sebagai pengamanan di pertandingan tersebut, diduga sebagai penyebab kematian massal, 132 orang meninggal dunia, 96 orang luka berat dan puluhan bahkan ratusan orang luka sedang dan ringan.
Dua peristiwa tersebut (Red- Kasus Ferdy Sambo dan Tragedi Kanjuruhan) menurut Joseph telah mencoreng kewibawaan institusi Polri dimata publik jadi menurun.
Belum usai dua kasus berskala nasional tersebut reda dalam pergunjingan ditengah-tengah masyarakat luas.
Kini terungkap lagi kasus narkoba yang melibatkan beberapa oknum polisi, dari setingkat Bripka, AKBP serta ikut menyeret nama Irjen Pol. Teddy Minahasa yang membuat Kapolri mengambil sikap tegas untuk bersih-bersih.
JOSEPH, lebih jauh mengatakan bahwa pihak kepolisian harus menerima masukan-masukan bahkan kritik dari masyarakat, karena kritisi yang dilakukan masyarakat, adalah sebagai makna bahwa masyarakat masih mencintai polisi dan mengharapkan agar polisi lebih baik kedepan.
Adapun harapan Ketua HBB DKI ini agar semua oknum polisi yang nakal harus dilakukan sidang kode etik kepolisian, dan bila oknum polisi tersebut terbukti melakukan kejahatan, harus diberhentikan tidak hormat oleh Kapolri, karena bagaimanapun polisi adalah garda terdepan penegakan hukum di Indonesia.
"Polisi itu harus berani karena benar, takut karena salah. Kalau kita lihat, Kapolri sudah on the track, dan sikap tegas ini harus kita dukung," pungkasnya. (*)