Rombongan FJLT dipimpin oleh Setda Lombok Timur HM Juaini Taofik didampingi Kadis Pariwisa disambut secara adat oleh Masyarakat Desa Pengadangan |
Acara penutupan Mubes PJLT di Desa Pengadangan juga bertujuan mempromosikan adat budaya yang masih tertanam dan terjaga dengan baik di desa tersebut, sehingga kegiatan itu mengambil tema Desa Wisata dalam lensa Forum Jurnalis Lombok Timur "Mewujudkan Lombok Timur mempesona lewat anggunnya paras budaya".
Rombongan Anggota PJLT yang di pimpin oleh Setda Lotim HM. Juaini Taofik Selaku pembina FJLT, Disambut dengan alunan gendang belek, Pemerintah Desa, sejumlah tokoh dan pemangku adat yang ada bersama masyarakat berjalan beriringan sampai kantor desa.
Kepala Desa Pengadangan Iskandar, dalam sambutannya menyampaikan Masyarakat pengadangan sangat antusias menyambut rombongan Sekda Lotim. Juga memberitahukan pada masyarakat yang berkumpul pada saat itu, bahwa Setda Lotim dengan rombongan adalah Jurnalis Lombok Timur."Baik buruknya desa kita, itu dari jurnalis karena lewat pemberitaan mereka, karenanya kami mulai hari ini akan menjadi patner kerja," ucapnya disambut dengan tepuk tangan meriah dari semua masyarakat yang hadir.
Ditandaskan Kades Iskandar, mewakili masyarakat desa Pengadangan berkomitmen siapapun yang berkunjung ke desanya akan disambut dengan hangat dan ramah, tanpa melihat layar belakang.
"Bukan hanya disaat acara kami begini tetapi keramah - tamahan masyarakat akan terasa walau tanpa ada acara resmi, tandasnya.
Sementara itu, Ketua FJLT terpilih Rusliadi menyampaikan Tumben dalam sejarah jurnalistik disambut dengan adat desa, itu berkat ide berlian dari Setda lotim.
"Gaya kerja jurnalis itu, teman - teman keliling melihat apa saja yang ada, itu akan dimuat, tapi hari ini kami merasa, kami yang diliput," ucapnya.
Bang Rusli panggilan akrabnya menambahkan bahwa Desa Pengadangan memiliki sesuatu yang khas yakni kehangatan yang kuat, selalu memancarkan energi positif.
"Saya merasakan itu, mudahan kedepannya Pengadangan untuk dunia," tutupnya.
Dalam kesempatan yang sama Sekda Lombok Timur HM. Juaini Taofik menyampaikan Desa Pengadangan itu Desa yang sudah tua dan unik."Ciri desa tua itu dimana Kantor desa berada di perempatan dan berdekatan dengan masjid, juga desa Pengadangan masih mempertahankan harmonisasi masyarakat dan mempertahankan Adat dan budaya," terangnya.
Setda Taofik mempertegas bahwa Banyak desa yang seiring perkembangan zaman dan dengan banyaknya pertumbuhan penduduk dan mengalami perubahan, tetapi Desa Pengadangan tidak demikian.
"Belajarlah di Desa Pengadangan, karena budayanya," terangnya.
Diceritakan oleh Setda, bahwa Gubernur Bali mengatakan Bali itu bukan satu-satunya daerah yang indah, malah yang lebih indah itu ada di luar sana, seperti di Lombok.
"Bali tetap dikatakan indah bukan karena alamnya, tetapi Karena kami masih mempertahankan budaya kami, Karena budaya itu life skill, lain halnya dengan dipaksakan," ucap Setda Lotim mengutip ungkapan yang pernah disampaikan oleh Gubernur Bali pada saat pertemuan persiapan pelaksanaan G20.
Dikatakan lebih lanjut oleh Setda, bahwa sebenarnya dengan pelaksanaan acara ini secara tidak langsung merupakan sebuah pengujian bagi Desa Pengadangan, tanpa persiapan lama, hanya diberitahukan beberapa hari yang lalu dan bukan sebuah momentum perayaan tertentu tetapi ternyata betul Pengadangan memiliki hal yang khas dan unik."Hari ini kami menguji, Walau tidak ada momentum tetapi ternyata bisa mengumpulkan masyarakat," pungkasnya.
Acara dilanjutkan dengan diskusi budaya dengan Narasumber Kadis Pariwisata, Ketua FJLT, Wartawan Senior FJLT, dan Tokoh Adat Desa Pengadangan. (RS/Tony)