Upacara perayaan hari guru Ponpes Saadatuddarain NW majuwet |
Dalam upacara tersebut semua petugasnya dilakukan oleh guru dan pesertanya upacara seluruh siswa dilingkup ponpes. Sementara bertindak sebagai pembina upacara kepala MI NW Majuwet.
Dalam amanatnya selaku pembina upacara Hubbul Waton, S.Si menyampaikan bahwa hari merupakan napak tilas dengan mengistrofeksi diri, apakah sebagain insan yang berilmu sudah bersyukur dengan mengenang jasa guru sehingga bisa menjadi manusia yang sesungguhnya.
"Saat ini bisa kita mengenang kembali peristiwa berpuluh tahun sulam, mulai dari kita belajar pada tingkat yang paling rendahnya, sampai pada saat ink berdiri tegak menjadi seorang pendidik," terangnya.
Galery upacara |
Ilmu pengetahuan saat ini makin maju semakin pesta seiring dengan perkembangan teknologi, karenanya jangan sampai tergilas oleh zaman, tetapi harus mengikuti perkembangan zaman itu sendiri dengan menjaring dan memilah positif - negatifnya.
"Dengan seni hidup menjadi indah
Dengan iman hidup menjadi terarah
Dengan ilmu hidup menjadi mudah," ungkapnya.
Guru Waton, panggilan akrabnya, tidak lupa mengingatkan siswa, Tentu dalam menuntut ilmu banyak romantika yang dialami, itu semua merupakan penempaan yang handalan dan akan dirasakan manfaatnya kedepan, karena bagaimanapun persaingan akan semakin kerat yang akan dihadapi.
"Baguskanlah pendidikan anakmu karena mereka akan hidup pada zaman yang berbeda nya," ujarnya menyapaikan kata mutiara ulama.
"Ingatlah emas murni itu ditempa dengan api, karenanya untuk mencetak generasi handal juga ditempa dengan berbagai cobaan," pungkas guru waton.
Pemberian penghargaan kepada bapak huru Saefuddin Zuhri, S.PdI, guru terlama mengabdi dan masih sehat dan eksis mengajar dti tahun 1983 sampai hari ini |