Airis, Aura, dan Nuansa. Dedare (gadis red) Desa Pengadangan terlihat angun dengan pakaian adat. |
Hal itu salah satu dari pesona budaya yang ditanamkan oleh pemerintah Desa Pengadangan sebagai desa budaya, dimana masyarakat pengadangan akan ramah pada setiap tamu dari luar desa tanpa melihat status sosial mereka.
"Kami tanamkan dalam masyarakat Desa Pengadangan tidak hanya ramah disaat acara, tapi di setiap kesempatan akan tetap ramah pada orang yang datang tanpa melihat dari mana mereka berasal, itu juga ada awik-awiknya," ujar Iskandar selaku kepala Desa Pengadangan, pada acara Desa Wisata Budaya Pengadangan Dalam lensa forum jurnalis Lombok Timur, sekaligus penutupan Mubes II, Ahad (6/11/2022).
Dedara Desa Pengadangan tidak merasa canggung untuk diajak berintraksi berbaur dengan para insan Jurnalis, diantaranya Airis, Aura, dan Nuansa. Tiga Dedara tersebut tetap ramah dan rendah hati."Kami diajarkan untuk selalu ramah dan baik di rumah maupun di lingkungan sekitar," ucap Airis.
Para Dedara Desa Pengadangan tampak anggun Dengan balutan busana adat, Mereka bahu membahu melayani tamu tanpa dikomandoi, Sungguh suatu tatanan budaya yang sangat berkesan bila berkunjung di desa budaya Pengadangan.
Begitu juga dengan Aura dan Nuansa, Meraka tampil dengan bersahaja bukan dibuat - buat, tapi begitulah adanya. Mereka tetap aktif dengan kesadaran sendiri memakai pakaian Adat bila ada kegiatan desa tapa harus diarahkan.
"Para sepuh masyarakat juga selalu mengajarkan agar tetap ramah pada semua orang, dan kami tetap aktif di kegiatan budaya yang di gelar desa," pungkas Aura dan Nuansa. (RS/Tony)