HIMMAH NW Lombok Timur lakukan dialog ke pahlawan di gedung PW NW NTB. Senin malam (7/11/2022) |
Hadir dalam dialog tersebut, sejumlah pengurus OKP yang ada di Lombok Timur, diantaranya Ketua HIMMAH PC NW Lotim Aje Yusron, Ketua LMND Muh. Munir Taufik, Ketua IMM Abdullah Rufa'an, Ketua DPC HIMMAH NWDI Muhammad Zaini, Ketua KAMMI Muhammad Aulia, Ketua GMNI Ainun Samidah, Ketua HMI Cab.Lotim Zulhuda Apriadi, Ketua HMI Cab. Selong Jusman, Ketua PMII Muttaqin Al Mahbub,dan anggota HIMMAH NW Lotim, sementara untuk Keynote speaker oleh Ketua PW HIMMAH NW NTB diwakili Hasan Basri.
Hasan Basri, yang saat ini menjabat sebagai Koordinator Penguatan Idiologi di PW HIMMAH NW NTB, di daulat menjadi Keynote speaker menyampaikan Barometer pemerintahan ada pada Mahasiswa, salah tugas dari para Mahasiswa dalam mengisi pembangunan untuk menghargai jasa pahlawan yakni Perencanaan dan mentransformasi kepahlawanan di era kemerdekaan, untuk melengevuasi kebijakan pemerintah.
"Posisi paling idealis itu ada pada mahasiswa," ujarnya.
Kanda Aceng panggilan akrabnya, lebih lanjut menyampaikan Pemuda sebagai wadah pembinaan calon pemimpin masa depan, melalui pembentukan mental dan karakter yang berkualitas serta turut ikut dalam mengusahakan sebuah pembangunan bagi bangsa ini.
"Oposisi yang nyata untuk transformasi aspirasi masyarakat terhadap kebijakan pemerintah itu ada pada mahasiswa," jelasnya.
Disela acara Aje Yusron ketua Pimpinan Cabang Hikmah NW Lotim, selaku tuan rumah menyampaikan dialog ini sebenarnya kegiatan rutin yang dilakukan oleh OKP di Lotim, namun karena kebetulan momen di bulan ini merupakan peringatan pahlawan, maka tema yang diambil yakni kepahlawanan.
Antusias Himmawati NW Lotim ikuti dialog kepahlawanan |
Lebih lanjut disampaikan Aje, dengan dialog ini bisa melihat dan mendengar langsung pandangan OKP lain terhadap semangat perjuangan kaum muda terhadap perkembangan Lombok Timur.
"Bagaimana Mahasiswa mengembangan Daerah ini dari segi gerakan kemahasiswaan yang mungkin bisa disatukan dalam bentuk semangat hari pahlawan itu seperti apa implementasinya di Lombok Timur," terangnya.
Sebagai closing Aji berharap dengan kegiatan sepeti ini bisa menyatukan pemikiran supaya dilaksanakan dalam gerakan kemahasiswaan.
"Karena sekarang ini perjuangan bukan lagi seperti masa kolonial, tetap bagaimana kita bisa menjadi pahlawan muda bagi masyarakat pada hari ini dengan intelektual dan pergerakan peduli sosial dan sebagainya," pungkasnya. (RS/Tony)