Semarak menyambut hari pahlawan, Ketua Pimpinan Pusat Muslimat NW Ummi apt. Hj Lale Syifa'unnufus, M.Fam. Ditandu pada carnaval Budaya |
Ketua pelaksana Umi hj. Masruri Aini, MH. Menyampaikan kegiatan ini mengusung tema yang diambil dalam kirab budaya yakni Kegiatan Carnaval Budaya Muslimat NW semarak Hari Pahlawan Tahun 2022, Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, Pahlawan Nasional asal Nusa Tenggara Barat (NTB).
Disela pelaksanaan carnaval Budaya tersebut, Ketua Pimpinan Pusat Muslimat NW Ummi apt. Hj Lale Syifa'unnufus, M.Fam. menyampaikan bahwa Pahlawan adalah hari yang paling heroik dari seluruh perjalanan perjuangan bangsa. Hari Pahlawan adalah kenangan bagaimana bangsa ini berdiri bagaimana bangsa ini tegak di antara berbagai bangsa di dunia. Hari Pahlawan adalah pembuktian bahwa suku bangsa di tanah air adalah kekuatan potensial untuk merdeka dan membangun bangsa. Hari Pahlawan adalah kenangan duka, kenangan luka dalam perjalanan bangsa yang menjadi pemicu untuk kita semakin bersemangat dalam membangun bangsa ini.
Perempuan sebagai bagian dari kekuatan bangsa akan selalu mengambil peran dalam mengisi kemerdekaan mengisi semangat berjuang dengan mengambil peran dalam berbagai bidang sesuai bakat dan kemampuan."Tak terkecuali Muslimat Nahdlatul Wathon sebagai eksponen penting organisasi Nahdlatul Wathan juga tidak mau ketinggalan," Ucap Ummi Syifa panggilan akbrabnya.
Dikatan Ummi Syifa, Selebrasi kebahagiaan sebagai bangsa yang besar terutama bagi bangsa Sasak yang telah dianugerahi salah satu tokohnya sebagai tokoh nasional sekaligus sebagai pahlawan nasional kita laksanakan hari ini dalam bentuk tasyakuran berupa karnaval budaya.
"Mari kita bacakan al-fatihah untuk Pahlawan Nasional asal Nusa Tenggara Barat yakni Ninikda Almagfurulah Maulana Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid. Alfatihah," ajaknya.
Dijelaskan Ummi Syifa, Karnaval budaya adalah simbol kepercayaan diri sebagai perempuan mandiri sekaligus sebagai penegasan bahwa kita adalah bagian dari bangsa yang mengambil peran strategis terutama pada aspek yang dekat dengan dunia perempuan.
Heroisme tidak hanya milik lelaki demikian juga patriotisme. Heroisme juga telah ditunjukkan oleh perempuan pejuang semisal Cut Nyak Dien Dewi Sartika dan lainnya.
"Kita tidak bisa menyamai mereka sebagai Pahlawan Nasional Pahlawan Kemerdekaan akan tetapi kita bisa menunjukkan diri berkiprah dalam berbagai bidang ini perjuangan terutama melalui organisasi Nahdlatul," paparnya dengan semangat.
Muslimat Nahdlatul Wathan dilahirkan oleh pendiri Nahdlatul Wathan sebagai bagian dari kekuatan laten. Kekuatan laten bermakna bahwa Muslimat NW mengambil peran penggerak, peran sunyi, peran senyap, yang bergerak di belakang layar dalam berbagai event atau kegiatan besar organisasi. Muslimat NW selalu siap dalam beragam situasi meskipun dalam kondisi krisis melanda. Muslimat NW telah menjadi bagian terpenting bagi dinamisasi organisasi.
Dalam perannya bisa jadi Muslimat NW dipandang hanya bisa bergerak dalam kepentingan seremonial akan tetapi pembuktian bahwa muslimat eksis tidak dalam konteks beracara atau ber festival melainkan festival adalah wujud kekuatan kebersamaan muslimat Nahdlatul Wathan dalam berjuang melalui organisasi Nahdlatul Wathan.
Karnaval budaya pada hari ini menemukan momentumnya sebagai bagian dari peneguhan keberadaan eksistensi muslimat Nahdlatul Wathan dalam menunjukkan diri sebagai badan otonom di organisasi Nahdlatul Wathan yang mapan, mandiri dan berkualitas.
"Kita tidak meminta disejajarkan dengan Pemuda disejajarkan dengan organisasi yang keanggotaannya laki-laki saja akan tetapi kita ingin menunjukkan kepada organisasi kepemudaan organisasi keormasan bahwa perempuan melalui badan otonom Muslimat Nahdlatul Wathan adalah bagian penting yang tak terpisahkan dengan organisasi induknya," tandas Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Nahdlatul Wathan (UNW) Mataram tersebut.
Karnaval budaya adalah penokohan identitas diri dalam kebersamaan bahwa beragam pemikiran beragam suku, beragam bangsa, beragam cara pandang, gayut dalam kepaduan muslimat Nahdlatul Wathan.
Terima kasih saya sampaikan kepada seluruh pengurus muslimat Nahdlatul Wathan di seluruh Indonesia yang telah mengirimkan delegasinya terutama muslimat Nahdlatul Wathan dari seluruh kabupaten kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Bagi pimpus muslimat bisa berbahagia hati bahwa kekompakan persatuan dan seiring selangkah dalam berjuang di Nahdlatul Wathon pada hari ini kita tunjukkan bersama. Kita tidak sedang menunjukkan kepada dunia bahwa kita ada tetapi dunia juga harus tahu bahwa kita sesungguhnya tidak pernah lelah berkarya.
"Sekali lagi terima kasih saya sampaikan kepada seluruh kontingen seluruh peserta dalam karnaval budaya pada hari ini semoga diberkati oleh Allah SWT," tutupnya.
Sementara itu, Sekretaris Jendral Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (Sekjen PBNW) Prof Dr TGH Fahrurrozi Dahlan, QH MA. Menyampaikan kegiatan carnaval Budaya yang dilaksanakan Muslimat NW itu sebagai sebuah episentrum peradaban kemanusiaan, yang melahirkan salah satu epicentrum peradaban kebangsaan kemanusiaan.Dikatakan Prof Fahrurrozi, Bahwa NW dengan peradaban Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiah (NWDI) sebagai inspirator emansipatoris kaum perempuan sasak dan perempuan NTB. Nahdlatul Banat Diniyah Islamiyah (NBDI) yang bergerak dalam pergerakan dan kebangkitan kaum perempuan Sasak Indonesia, yang lahir saat penjajahan Jepang, dimana kaum perempuan jadi budak, dan eksploitasi kaum penjajah. Maka Maulanassyaikh TGKH. M.Zainuddin AM bangkit melawan penindasan kaum perempuan dengan mendirikan lembaga khusus kaum perempuan. Itulah NBDI, Kebangkitan kaum perempuan. 7 dasawarsa NBDI mengisnpirasi kaum muslimat NW. menginspirasi kaum perempuan Indonesia. Di mana Muslimat NW telah menebar pesona kebangsaan dan keummatan seantero nusantara.
Ditandaskan, Prof Fahrurrozi bahwa NBDI_MUSLIMAT NW Menginspirasi kaum perempuan Indonesia. Laksana Madrasah NBDI sejak tahun 1943 M telah melahirkan tunas-tunas bangsa yang telah menusantara dan telah mendunia.
"Sukses buat Pimpinan Pusat MUSLIMAT NW UMMI HJ. APt. Syifa Sentane Putri M.Farm. Dan seluruh Jajaran PW NW, PDNW, PCNW, PACNW Muslimat NW di seluruh Indonesia," pungkas Direktur Pasca Sarjana UIN Mataram tersebut. (RS)