Kemenag Lotim Drs H.Sirojudin, MM saat menyampaikan sambutan sekaligus membuka Acara Bimtek IKM pada KKM VI Kecamatan Suralaga. |
Dalam laporannya, Abdurrasyid, selaku ketua KKM Wilayah VI Suralaga menyampaikan terkait dengan agenda dan merupakan program di tingkat KKMI IV Suralaga, mengingat sistem pendidikan yang menerapkan IKM sejak tahun 2020 yang lalu.
"Dasar melakukan kegiatan tersebut, dimana pada awal tahun 2022 yang lalu, Kami telah merumuskan agenda yang perlu ditingkatkan atas saran dari pengawas," ucap Kepala MI NWDI Tebaban tersebut.
Lanjut Rasyid, melalui KKM VI Ke kecamatan Suralaga, telah melakukan kolaborasi melakukan supervisi dengan melibatkan seluruh kepala madrasah untuk meningkatkan kompetensi kepala Madrasah. Ia juga menyebutkan Jumlah MI di Kecamatan Suralaga sebanyak 20 buah, namun tergabung dalam KKMI VI sebanyak 17 Madrasah, sisanya gabung ke luar kecamatan. Dan terkait dengan penyusunan kisi-kisi soal baik itu asesmen maupun penilaian akhir madrasah yang dilaksanakan pada kesempatan tersebut dapat diikuti oleh semua peserta dengan baik.
"Dengan harapan semua bpk-ibu guru yang di utus oleh masing-masing sekolah untuk mengikuti kegiatan ini dengan baik karena akan merupakan menjadi acuan di madrasah masing-masing," pungkasnya.
Dalam sambutannya, Kemenag Lotim H. Sirojudin, juga didaulat membuka acara menyampaikan berbicara kurikulum Merdeka yang sekarang akan diterapkan, banyak anggapan miring yang mengatakan, ganti Mentri ganti kurikulum, jangan Sampai terus itu berlanjut berganti lagi. Padahal IKM merupakan kelanjutan dari kurikulum sebelumnya dimana dari kurikulum yang bersifat Administratif Charter menjadi Learning charter.
"Saya berharap guru MI kita disini tidak termasuk yang pesimis tapi melihat guru-guru yang hadir semua rapi menunjukkan rasa optimis," apresiasinya
Dijelaskan Sirojudin, Dengan kurikulum merdeka bukan berarti guru semakin merdeka dan bebas dalam belajar, Namun dengan memakai kurikulum merdeka guru dituntut untuk lebih siap dalam mengajar, Dimana guru diharuskan menyiapkan bahan-bahan ajar dengan persiapan yang matang sebelum mengajar.
"Dengan kurikulum merdeka harus melakukan asesmen, yakni memetakan dan mengklasifikasi siswa karena tidak semua anak sama kemampuannya," jelasnya.
Lanjut Sirojudin, Dari hasil asesmen akan menghasilkan tritmen, Dimana anak yang awalnya kurang mampu setelah dilakukan tritmen tersebut anak akan menjadi lebih baik dari sebelumnya, malahan bisa jadi melebih dar anak yang lain.
"Dengan kurikulum merdeka akan Memberikan ruang kepada bapak-ibu guru, dan kurikulum ini akan sukses bilamana bapak-ibu guru mampu melaksanakannya dengan baik," paparnya.
Disebutkan juga Sirojudin, IPM Pendidikan di Lotim bahwa rangking 7 dari 10 Kabupaten/Kota di Nusa Tenggara Barat, dimana ini merupakan tantangan yang besar dan harus diperbaiki kedepannya, Ia tidak menapikan ini merupakan dampak dari musibah Covid-19.
"Kita akan terus berupaya untuk memperbaiki IPM ini, salah satunya dengan melakukan kegiatan pada hari ini, dan untuk penunjang lainnya, kita juga bekerjasama dengan pihak lain termasuk dari Australia dan lembaga lainnya," tutupnya.
Sebagai informasi, Materi dan narasumber pada Bimtek IKM tahun 2023 tersebut, yakni: Kebijakan IKM Pada Madrasah Ibtidaiyah oleh Drs. H. Sirojudin, MM (Kepala Kantor Kemenag Lotim; Menyusun Kurikulum Operasional Madrasah oleh Hj. Huduriah, S.Ag., M.Pd (Pengawas Madrasah Kemenag Lotim); Pembelajaran CP, TP, Modul Ajar oleh Tasnim, M.Pd (Pengawas Madrasah Kemenag Lotim); Asesmen/Penilaian oleh Dra. Zuriatun Solihah, M.Pd (Pengawas Madrasah Kemenag Lotim); Praktik mandiri menyusun perangkat pembelajaran oleh Muh. Munir Fauzi, M.Pd. (RS)