LOMBOK TIMUR | Radarselaparang.com - Dalam rangka mewujudkan Intruksi Presiden RI untuk penanganan stunting agar angka prevalensi anak stunting turun 3% tahun depan untuk mencapai target 14% pada 2024. oleh karena itu penguatan intervensi menjadi langkah signifikan untuk mengejar terget melalui PKK Cantingmas Monev Progres pengendalian Stunting Tingkat Kabupaten Lombok Timur di Kecamatan Suralaga. bertempat di wisata Kolam Renang Embung Borok Dewi Anjani Desa Anjani. Selasa, (31/01/2023)
Acara tersebut dihadiri oleh Ketua PKK Kabupaten beserta Rombongan, Kepala Dinas PMD, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur, Camat Suralaga, Unsur Muspika, Kepala Desa, BPD, PKK se- Kecamatan Suralaga dalam rangka HKG PKK-KB-KES ke-50 Tahun 2022.
Menurut ketua Forum Komunikasi Kepala Desa Kecamatan Suralaga Mawarlan, S.Pd.I., M.Si. bahwa stunting adalah masalah yang serius melanda negeri ini, itu sebabnya pengendalian stunting bukan saja di titik berat kami selaku kepala desa harapan kami selaku pengurus forum komunikasi kades kecamatan suralaga juga harus melibatkan multi sektoral.
"Jika para pihak yang memangku kebijakan mempunyai misi dan komitmen yang sama,kecepatan gerak yang sama serta arah kebijakannya menitik berat pada program pengendalian stunting, maka angka stunting di lombok timur yang menjadi atensi serius dari pemerintah daerah bisa terkendali," kata Mawarlan yang juga selaku Kepala Desa Tumbuh Mulia.
Lebih jauh, Mawarlan menjelaskan bahwa dengan hadirnya ibu bupati selaku ketua tim penggetak PKK Kabupaten Lombok Timur sebagai petanda penyemangat bagi kami untuk terus berjuang melawan stunting ini yang tujuannya tiada lain adalah untuk menyiapkan generasi penerus yang cerdas unggul, dan tumbuh secara mandiri sehingga bisa mensejahterakan diri dan keluarga.
"Jika tidak dari sekarang kita serius dalam mengendalikan masalah stunting ini maka generasi penerus ketika masuk pada usia angkatan kerja maka terjadi persai gan yang tidak kompetitif," beber kades Tumbuh Mulia.
Dalam sambutannya, Salmun Rahman Kadis PMD Lotim, menyampaikan sangat bersyukur karena dari 15 desa di Kecamatan Suralaga masih punya semangat dan komitmen untuk menuntaskan stunting di desanya masing-masing.
"Saya ucapkan terimakasih atas kinerja pak kades yang telah mengantisipasi peningkatan stunting di desanya masing-masing," ucapnya.
Disebutkan Salmun bahwa Target Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2024 tingkat stunting bisa menurun menjadi 14 %, mudahan itu bisa terwujud dengan kerjasama dengan semua pihak dan stakholder yang ada untuk menunjukkan komitmen menuntaskan stunting
"Utamanya pemerintah desa, Alhamdulillah masih sampai saat ini menganggur akan untuk penanganan stunting tersebut, mudahan itu tetap dipertahankan dan bila perlu ditingkatkan," pesannya.
Lebih lanjut disampaikan Salmun, Yang bisa dilakukan dengan menekan peningkatan stanting tersebut dengan pengganggaran di desa merupakan salah satu ikhtiar untuk mencetak generasi emas di masa mendatang.
"Usaha dan ikhtiar kita untuk menurunkan stunting merupakan usaha mencetak generasi emas," tutupnya.
Dalam kesempatan yang sama Fathurrahman, Kadis kesehatan Lotim menyampaikan tingkat stunting di kecamatan Suralaga sudah menunjukkan tingkat penurunan walau terlihat data yang acak dar 5% sampai ada masih mencapai 30%.
" 3 desa dibawah 5 % di desa Dasan Borok, BPS,Gerung Permai, dan 1 desa di atas 30% di desa Paok Lombok," sebutnya.
Fathurrahman juga menyampaikan terjadinya stunting itu disebabkan salah satunya terkait dengan konsumsi yang di makan oleh anak.
"Kurang beragamnya makanan menyebabkan salah satu penyebab meningkatnya tingkat resiko stunting terhadap anak, karenanya mari kita memperhatikan asupan gizi pada anak - anak," pesanya. (RS)