DP3AKB Lotim rapat koordinasi dengan semua KUA untuk memastikan keterpaparan dan askes pengelolaan melalui stakholder di kabupaten dan kecamatan terhadap aplikasi skrining dan pendampingan. |
Hal itu dikatakan Kepala Dinas P3AKB Lombok Timur, H.Ahmad, bahwa pertemuan tersebut dilakukan dalam upaya memastikan keterpaparan dan askes pengelolaan melalui stakholder di kabupaten dan kecamatan terhadap aplikasi skrining dan pendampingan. Dimana Skrining awal dimulai pada Calon Pengantin (catin) beresiko dilakukan melalui kuisioner pada aplikasi elsimil.
"Kedepan....Catin wajib menyerahkan sertifikat elsimil sebagai salah satu syarat untuk mendaftar nikah di KUA," ucapnya.
Dijelaskan H.Ahmad, Elsimil merupakan inovasi dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menekan angka stunting yang ditujukan kepada calon pengantin.
"Aplikasi ini diharapkan dapat mendeteksi lebih awal potensi lahirnya bayi stunting berdasarkan kondisi kesehatan calon pasangan pengantin," jelasnya.
Disebutkan H.Ahmad, Manfaat dari Elsimel itu sendiri sangat luar biasa, yakni sebagai Alat screening untuk mendeteksi faktor risiko pada calon pengantin, Menghubungkan calon pengantin dengan petugas pendamping, Media edukasi tentang kesiapan menikah dan hamil terutama yang terkait dengan faktor risiko stunting.
"Karenanya Calon pengantin wajib mengunduh aplikasi ini tiga bulan sebelum menikah. Selanjutnya, mereka mengisi kuesioner Elsimil berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan calon pengantin," ungkapnya.
Dilanjutkan, H.Ahmad, Implementasi strategi pencegahan stunting dari hulu dengan aplikasi elsimil dilakukan melalui 4 tahap, yakni desa, puskesmas, pendampingan TPK, KUA dan dinas Dukcapil.
"Strategi pencegahan stunting, mulai dari Skriming melalui kesiapan menikah dan hamil, edukasi kespro dan gizi, sampai pada pendampingan pasangan usia subur," pungkasnya.
Hadir dalam rapat koordinasi tersebut, Kadis P3AKB bersama jajaran, Kepala KUA dari 21 kecamatan di Lombok Timur. (RS)