H. Herry Syamsul Wara,S.Kep.Ners. Nakes BLUD Puskesmas Lenek Pencetus inovasi Tobat Ampuh |
"Munculnya inovasi Tobat Ampuh bukan berasal dari banyaknya kasus TBC yang disembuhkan melainkan inovasi ini muncul karena penemuan kasus terduga TBC pada tahun 2019 itu sangat rendah, sementara penderita TBC itu sangat tinggi namun tidak terdekteksi lantaran minimnya masyarakat yang mau memeriksakan dirinya. Dengan tingginya tingkat penderita TBC yang tidak terdetek itu dari kementrian kesehatan menetapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang dibebankan ke Puskemas itu juga tinggi harus mencapai 100 persen. Sementara pada tahun 2019, di Lombok timur capaian itu masih dibawah SPM yakni kisaran 80,6 persen," kisahnya saat ditemui media ini diruang kerjanya. Senin (26/6/2023)
Dilanjutkan H. Herry, Bahwa hasil laporan tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur dan Puskesmas menunjukkan bahwa penerapan SPM bidang kesehatan dalam pelayanan kesehatan orang terduga Tuberkulosis masih belum maksimal. Hal ini dilihat dari hasil capaian pada tahun 2019 dimana masih belum tercapai bahkan jauh dari target 100%. Perlu di evaluasi terus menerus atas capaian SPM yang masih rendah ini. Apabila SPM bidang kesehatan dalam pelayanan kesehatan orang terduga Tuberkulosis agar bisa tercapai, harus dilakukan upaya-upaya seperti keterlibatan lintas sektor untuk menggerakkan masyarakat, pemberian informasi TBC yang kuat, secara tidak langsung capaian SPM yang rendah dari beberapa faktor itu bisa dikurangi. Salah satu upaya yang bisa dilakukan dalam memaksimalkan pencapaian SPM bidang kesehatan dalam pelayanan kesehatan orang terduga Tuberkulosis adalah dengan membuat inovasi, yang oleh dirinya tercetuslah inobasi yaitu “Tobat Ampuh” Temukan Orang Batuk Obati Sampai Sembuh.
"Tobat Ampuh ini salah satu upaya pendekatan kepada masyarakat untuk menemukan, mendiagnosa, mengobati dan pemantauan kepada pasien batuk sampai sembuh serta mendeteksi dini akan terkena penyakit TBC dengan tujuan untuk meningkatkan angka penjaringan kasus terduga tuberkulosis dan kasus tuberkulosis," terangnya.
Kegiatan dalam Tobat Ampuh ini lebih difokuskan dengan menemukan gejala utama tuberkulosis di masyarakat, mengobati dengan merujuk ke Puskesmas untuk mendapatkan pengobatan dengan cepat dan tepat, mengambil sediaan dahak untuk pemeriksaan TBC dan memantau pengobatan batuk sampai sembuh. Upaya untuk menemukan kasus TBC di masyarakat adalah dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat termasuk peran kader yang perlu diperkuat, salah satunya melalui edukasi kepada kader.
Upaya-upaya seperti keterlibatan lintas sektor untuk menggerakkan masyarakat, pemberian informasi TBC yang adekuat, secara tidak langsung capaian SPM yang rendah dari beberapa faktor itu bisa dikurangi. Salah satu
upaya yang bisa dilakukan dalam memaksimalkan pencapaian SPM bidang kesehatan dalam pelayanan kesehatan orang terduga Tuberkulosis adalah dengan membuat inovasi yaitu “Tobat Ampuh” Temukan Orang Batuk Obati Sampai Sembuh.
“Tobat Ampuh” merupakan jargon yang dibuat H. Herry untuk mengentaskan penyakit TB melalui upaya pendekatan kepada masyarakat untuk menemukan, mendiagnosa, mengobati dan pemantauan kepada pasien batuk sampai sembuh serta mendeteksi dini akan terkena penyakit TBC dengan tujuan untuk meningkatkan angka penjaringan kasus terduga tuberkulosis dan kasus tuberkulosis.
Kegiatan dalam Tobat Ampuh ini lebih difokuskan dengan menemukan gejala utama tuberkulosis di masyarakat, mengobati dengan merujuk ke Puskesmas untuk mendapatkan pengobatan dengan cepat dan tepat, mengambil sediaan dahak untuk pemeriksaan TBC dan memantau pengobatan batuk sampai sembuh. Upaya untuk menemukan kasus TB dimasyarakat adalah dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat termasuk peran kader yang perlu diperkuat, salah satunya melalui edukasi kepada kader.
Langkah-langkah dalam kegiatan inovasi Tobat Ampuh ini dilakukan oleh kader dan pengelola program adalah pertemuan sosialisasi tentang
inovasi “Tobat Ampuh” kepada kader TB dengan mengedepankan strategi-strategi penemuan kasus terduga tuberkulosis, pembagian jadwal pelaksanaan kegiatan, pembagian pot dahak, blangko skrining dan blangko rujukan.
Melalui kader yang telah dibinanya satu orang per dusun terus melakukan tugas skrining pada masyarakat yang memiliki gejala batuk yang lebih dari 2 minggu di wilayah dusun masing-masing, masyarakat yang terjaring hasil Investigasi Kontak, masyarakat yang mempunyai risiko tinggi seperti yang memiliki penyakit komorbid yaitu penyakit kencing manis, masyarakat yang baru pulang dari luar negeri dan siswa siswi di sekolah atau pondok pesantren, Penjaringan yang dilakukan oleh kader.
Dengan “Tobat Ampuh” tidak cukup sampai disana akan tetapi dilanjutkan dengan penyuluhan di wilayah dusun masing-masing berdasarkan jadwal, mengundang peserta yang sudah di skrining untuk diberikan edukasi, pemeriksaan tanda dan gejala klinis, pemeriksaan fisik, pengambilan dahak sewaktu dan pengumpulan dahak yang sudah terjaring dari hasil skrining sebelum penyuluhan kemudian spesimen dahak tersebut dibawa ke Puskesmas untuk diperiksa.
Pelaksanan inovasi Tobat Ampuh ini tidak semulus yang dibayangkan dengan tidak sedikit kendala yang dihadapi dalam pelaksanaannya seperti tingkat pemahaman petugas yang masih kurang, tingkat pengetahuan masyarakat dan penderita yang masih rendah, masih kurangnya dukungan jejaring dan jaringan pelayanan kesehatan seperti poskesdes, pustu dan praktek dokter, dukungan lintas sektor terkait masih kurang serta regulasi dan penggerakkan masyarakat yang belum maksimal.
"Inovasi "Tobat Ampuh” diharapkan bisa membantu mengoptimalkan upaya penanggulangan penyakit tuberkulosis dengan dasar pertimbangan permasalahan yang didapatkan dengan potensi sumber daya yang ada serta potensi penggerakan dan pengkoordinasian dengan lintas sector," harapnya.
Inovasi Tobat Ampuh memiliki banyak manfaat selain memberikan pengetahuan terkait penyakit TBC, inovasi ini juga dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat dan peran serta aktif masyarakat untuk memeriksakan diri yang mempunyai tanda dan gejala TB serta pemberdayaan kader kesehatan sebagai motivator dalam rangka meningkatkan penemuan kasus TBC serta kasus suspek/terduga TBC pada masyarakat. Kegiatan inovasi ini merupakan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang terstruktur sistematis dan berkelanjutan dengan mengoptimalkan potensi yang ada di UPT BLUD Puskesmas Lenek, yang terdiri dari dukungan regulasi, minilokakarya bulanan, minilokakarya tribulanan, sosialisasi, koordinasi dan evaluasi, kunjungan kasus serta dukungan masyarakat dan lintas sector.
"Program kesehatan yang efektif adalah program yang dapat diterima serta dapat berjalan secara berkesinambungan. Oleh sebab itu diperlukan kerjasama dari berbagai pihak agar inovasi “Tobat Ampuh” Temukan Orang Batuk Obati Sampai Sembuh bisa berjalan dengan efektif," tegasnya.
Jika dilihat dari analisis manfaat, inovasi “Tobat Ampuh” Temukan Orang Batuk Obati Sampai Sembuh, ini potensial untuk dikembangkan pada skala Puskesmas, Oleh sebab itu, perlu dukungan dari pemerintah dalam pembiayaan, pelatihan petugas, maupun pendampingan terkait implementasi inovasi ini di lapangan, sehingga bisa tercapai tujuan yang diharapkan yaitu dapat meningkatkan capaian kasus terduga tuberkulosis dan tuberkulosis positif.
Dukungan dari pihak terkait lainnya, seperti DPPM, praktik dokter, praktik bidan dan praktek perawat, juga memungkinkan sehingga inovasi ini dapat berjalan dengan efektif dan berkesinambungan. Hal ini dikarenakan masalah penyakitTuberkulosis bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab semua pihak.
Dari Inovasi Tobat Ampuh memiliki banyak manfaat serta potensial untuk diimplementasikan dalam rangka mendukung tercapainya target Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatan dalam pelayanan kesehatan orang terduga Tuberkulosis 100%, sehingga tujuan dari inovasi ini dapat dicapai. Apabila inovasi ini dapat berjalan dengan baik, masalah rendahnya pencapain penjaringan terduga tuberkulosis yang begitu komplek niscaya dapat teratasi untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat tuberkulosis serta penularannya, termsuk di wilayah kerja BLUD Pusekesmas Lenek.
"Seiring berjalannya inovasi ini sudah bukan barang sulit untuk menemukan orang dengan gejala TB dikarenkan masyarakat yang berada di wilayah kerja BLUD Puskesmas Lenek dengan sadar dating untuk memeriksakan dirinya," pungkasnya.
Dengan tcapaian dari Inovasi Tobat Ampuh inovasi H. Herey ini, pada tahun 2022 mengantarkan BLUD Puskesmas Lenek memborong 3 piagam, diantaranya sebagai Kinerja terbaik I dalam bidang program penanggulangan turberkulosis di kabupaten Lombok Timur tahun 2022, Juara harapan 2 pada lomba temukan dan cegah TBC dengan aplikasi sobat dalam rangka hari Turbekulosis sedunia 2022 kategori pemberian terapi pencegahan TBC oleh P2M Kementrian Kesehatan RI, Piagam penghargaan dari Dinas Kesehatan Lombok Timur sebagai Puskesmas dengan capaian kinerja terbaik pertama pada program penanggulangan turbekulosis di Kabupaten Lombok Timur. (RS)