Terancam gagal panen, Lahan petani tembakau terendam air akibat curah hujan tinggi |
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Lombok Timur, Mirza Sophian, mengungkapkan bahwa petani di daerah tersebut menghadapi kerugian yang mencapai milyaran rupiah dengan setiap petani kehilangan ratusan juta rupiah.
Permasalahan ini terjadi di sepanjang ujung selatan hingga utara Lombok Timur, di mana penanganan masalah drainase menjadi salah satu tantangan utama. Ketika tanaman tembakau berusia satu hingga dua bulan, mereka tidak membutuhkan banyak air. Namun, curah hujan yang berlebihan menyebabkan tanah tergenang dan tidak dapat mengalir dengan baik, mengakibatkan tanaman tidak dapat mengakses air dan nutrisi yang diperlukan.
Mirza Sophian menjelaskan bahwa tergenangnya air dilahan pertanian tembakau tersebut karena drainase yang buruk menjadi penyebab utama permasalahan ini. Wilayah utara Lombok Timur terutama menjadi sorotan, dengan lebih dari puluhan hektar tanaman tembakau yang terkena dampak.
Pihak berwenang saat ini sedang melakukan pendataan untuk mengetahui secara pasti luas area yang terdampak. Dalam upaya untuk membantu petani yang terkena dampak, pemerintah akan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT)."Saat ini, proses verifikasi sedang berlangsung dan akan melibatkan beberapa tahapan. Diperkirakan bantuan tersebut akan tersedia pada bulan September 2023 mendatang," terangnya.
Ditegaskan Sophian bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan petani dan pihak terkait lainnya untuk menangani permasalahan ini secara komprehensif.
"Agar hal ini tidak terjadi berulang - ulang, kita mencari langkah-langkah pemulihan dan solusi jangka panjang akan diupayakan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan," pungkasnya. (RS)