Jauh-jauh datang memenuhi undang Kadis Dikbud NTB untuk diberikan penghargaan. 4 orang Atlet Nasional O2SN ini di prang dengan hanya diberikan uang transport balek sama-sama Rp. 50.000 |
Dibeberkan Syukron Wahid selaku pendamping Atlet, Selepas kepulangan dari event Nasional O2SN SMA/SMK di Jakarta, para atlet di undang Kepala Dinas Dikbud NTB untuk menghadiri Apel Upacara di kantor kedinasan terkait. Informasi awal akan dilalukan penyambutan kepulangan atlet sekalian di berikan bonus.
"Di WA group kontingen di pertegas oleh perwakilan dinas yang kebetulan di tunjuk sebagai ketua kontingen bahwa atlet sebelum jam 7 pagi sudah berada di Kantor," ucapnya. Senin (18/9/2023)
Demi menghargai undangan, anak-anak yang semestinya hari ini ulangan Midle Semester terpaksa izin di sekolah untuk memenuhi undangan tersebut dengan catatan sudah d mintakan izin oleh pihak dinas provinsi.
"Sesampainya disana ternyata anak-snsk tidak diikutkan dalam barisan apelnya.
Kami masih sabar, mungkin beda acara anggap kami berusaha tetap berfikir positif," bebernya.
Setelah upacara selesai, barulah anak-anak di minta maju ke depan untuk memperkenalkan diri dan menyebutkan juara apa saja yang di raih pada kompetisi O2SN di Jakarta oleh oknum kepala Dinas Dikbud Provinsi NTB.
"Setelah itu, pihak dinas menyampaikan mohon tunggu sebentar silahkan sarapan dulu sementara bonus penghargaan atlet sedang di siapkan," tirunya ucapan oknum kadis.
"Ternyata setelah sarapan, ternyata Kepala dinas Dikbud NTB sudah meninggalkan kantor atau kata lain sudah meninggalkan para atlet ysng tadi dijanjikan untuk bertemu kembali setelah sarapan," terangnya.
Setelah lama menunggu sampai 3 Jam lamanya, barulah keluar ketua kontingen SMA/SMK dengan membawa amplop untuk diberika para atlet yang ternyata isinya hanya Rp. 200.000 yang diminta bagikan untuk para atlet yg hadir sebanyak 4 orang.
Artinya per atlet di kasih uang pengganti bensin sama-sama Rp. 50.000 untuk hadir dari ujung timur, dari kabupaten Lombok Tengah yang harus menuju kota Provinsi pagi buta untuk memenuhi undangan dari sang penguasa Kadis Dikbud NTB.
"Jelas kami tolak dan langsung pamit.
Disini kami sadar, bahwa nyatanya di daerah kami ini masih begitu minim apresiasi untuk para atlet yang sudah berjuang untuk membela nama daerah mereka," ungkapnya.
"Namun apapun itu, kami tetap bangga telah berjuang dan akan tetap berjuang untuk nama daerah," sambungnya.
Cerita hari ini hanya sebagai pengingat di masa kelak tentang proses sebuah perjuangan Renang peraih medali perak, Silat medali perunggu dan Karate perunggu.
"Yang juara atlet renang atas nama cintia, silat Ersa, dsn untuk cabor Karate Winda, Jaye dan Ririn," tutupnya. (RS)