Hearing wali murid dan komite SDN 2 Batuyang tuntut perbaikan sekolah dampak gempa bumi 2018 lalu |
Kepala Pelaksana BPBD Lombok Timur Lalu Mulyadi, menyampaikan terkait permasalah ini pihaknya menyampaikan untuk mendorong agar masalah ini bisa ditangani melalui anggaran APBD pada tahun 2024 mendatang. Juga dari BPBD akan maksimalkan komunikasi mengajukan melalui program di BPBD itu sendiri.
Karena kondisi SDN 2 Batuyang itu rusak berat semua proses-proses untuk mendapatkan bantuan dari pusat juga tetap dilakukan. Dan ditegaskan SDN 2 Batuyang yang ada di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) masih sifatnya usulan.
"Kami tidak bisa memastikan namun akan tetap mendorong untuk segera dilaksanakan perbaikan pada tahun 2024," ucapnya.
Terkait dengan hasil hearing, Ia mengatakan kesepakatan-kesepakatan itu akan menjadi acuan yang akan disampaikan di Dikbud untuk mengalokasikan amggaran perbaikan di tahun 2024. Karena pihaknya hanya bersifat mendorong pada pihak terkait dalam hal ini Dikbud Lombok Timur.
"Untuk saat ini, saya berharap semua bisa menahan diri dengan kita melakukan usaha, karena ini sifatnya kerusakan berskala besar kalau sifatnya kecil bisa mungkin cepat ditangani," terangnya.
Disamping itu, kami juga tetap melakukan usaha melalui BNPB, paling tidak kalau tidak bisa dilakukan di awal tahun tetapi diakhir tahun 2024 sudah tertangani," terangnya.
Begitupun dengan Kadis DIKBUD Lombok Timur yang diwakili Kabid SD, Hairurrozak Hanafie menyampaikan pihaknya akan mengusahaan perbaikan di SDN 2 Batuyang itu dengan melihat mata angggaran di tahun 2024.
"Tentu setelah ini saya akan melaporkan ini pada pak kadis sesuai dengan berita acara hearing hari ini," ucapnya.
"Kita akan usahakan, Insyaallah tahun 2024 karena tahun ini tidak mungkin dilakukan," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala SDN 2 Batuyang Zohrah menyampaikan sejak gempa 2018 yang lalu sekolah yang dipimpinya mengalami rusak berah namun hingga sekarang tidak ada perbaikan yang menyebabkan proses belajar mengajar mengalami hambatan.Ia mengatakan dengan tidak efeknya proses pembelajaran juga berpengaruh pada tingakat jumlah sisws yang mendafatar di SDN 2 Batuyang ini, Dimana dulunya jumlah keseluruhan anak mencapai 130 siswa, tetapi sejak lima tahan terahir terus mengalami penurunan.
"Sekarang saja kelas satu hanya 12 orang saja," sebutnya.
Diterangkah Zohriah, ini karena orang tua calon siswa merasa enggan memasukkan anaknya disebabkan mulai dari fasilitas tempat belajar anak yang sudah hancur sehingga orang tus hawatir juga terhadap keselamatan anaknya.
"Juga fasilitas sarana mulai ruang yang tidak kondusif juga fasilitas sanitasi yang hancur, belum lagi sarana permain yang tidak ada," terangnya.
Hari ini dirinya bersama pihak komiye sekolah bersama wali murid dan Aliansi Pemuda Mahasiswa datang melakukan hearing ajar pemerintah memperhatikan sekolah dipimpinnya. Jika dirinya tidak datang wali murid mengancam akan memindahkan anak mereka secara masalah.
"Karenanya kami datang ini untuk mengantisifasi itu. Saya berharap apa yang menjadi asfirasi wali murid ini besa ditanggapi pemerintah," harapnya.
Hadiri pada hearing tersebut Aliansi Pemuda Mahasiswa dan Masyarakat Desa Batuyang, Komite Sekolah, Kepala SDN 2 Batuyang, Perwakilan Wali murid dan perwakilan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat yang diwakili Kepala Bagian Tata Pemerintahan, Kadis DIKBUD yang diwakili Kabid SD, Kepala Pelaksana BPBD
Dari hasil hearing tersebut dituangkan dalam berita acara terkait tuntutan pembangunan gedung SDN 2 Batuyang, Kecamatan Pringgabaya yang rusak berat terdampak bencana gempa bumi tahun 2018 dengan hasil sebagai berikut:
Pertama, Mendorong untuk segera dilakukan percepatan pembangunan gedung SDN 2 Batuyang Kecamatan Pringgabaya yang telah rusak berat terdampak bencana gempa bumi tahun 2018;
Kedua, Segera menjadwalkan ulang untuk pertemuan dengan para pengambil kebijakan lingkup pemerintah kabupaten Lombok Timur dengan pihak SDN 2 Batuyang yang diwakili oleh Aliansi Pemuda Mahasiswa dan Masyarakat Desa Batuyang. (RS)