Massa Aksi Aliansi Mahasiswa Lombok Timur (AML) tak ditemui pimpinan Dewan akhirnya bobol gerbang dan memanjat billboard untuk merobek baleho unsur pimpinan dewan DPRD Lotim |
Sejak jam 09.00 massa aksi AML mulai kumpul di perempatan BRI selong dan memulai orasi dan dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju kantor DPRD Lotim.
Depan gerbang kantor DPRD Lotim massa aksi kembali menyuarakan tuntutannya, yang salah satunya terkait kebijakan pemerintah yang mencabut subsidi pupuk untuk para petani, juga banyaknya tambak illegal di bagian selatan yang menjamur, dan tambang galian C illegal.
Hingga massa tidak sabaran karena tak kunjung unsur pimpinan tidak ada yang menemui massa aksi yang menyebabkan situasi meluai tegang, Dimana massa aksi melampiaskan kekesalannya dengan corat-coret tembok DPRD Lotim dengan kata yang kurang pantas.
Tidak puas dengan corat coret massa aksi lebih anarkis lagi dengan membobol pintu gerbang dan merobek baleho bertuliskan unsur pimpinan DPRD Lotim.
Massa aksi terus merangsek masuk hingga depan rangga lobi DPRD Lotim, kembali orator aksi menyuarakan tuntutan dengan meminta agar pimpinan menemui massa. Setelah masuk ke halaman kantor dewan Massa aksi AML duduk bersila depan tangga lobi dengan aparat kepolisian duduk di tangga berjejer rapi
H.Ahyan, MH. selaku Sekwan menemui massa memberitahukan massa aksi bahwa unsur pimpinan tidak ada ditempat karena sedang berada di luar daerah |
Dan untuk aksi Jilid II saat ini, H. Ahyan mengatakan Surat permohonan hearing dari koordinator lapangan (korlap) diterima jam 13.30 kemarin, anggota dewan saat itu semua sudah balik dan untuk pemberitahuan sudah disampaikan ke grup.
Karena mepetnya surat pemberitahuan sementara tanpa di duga ada acara pimpinan di luar daerah, sehingga tidak ada unsur yang menemui massa aksi.
"Dan hari ini semua pimpinan DPRD sedang berada di luar daerah untuk kungker," terang H. Ahyan di depan masa aksi.
Massa aksi Aliansi Mahasiswa Lombok Timur aksi depan gerbang kantor DPRD Lombok Timur |
Massa aksi meminta dewan untuk menemui mereka di luar, mereka tidak menginginkan masuk ke ruang rapat DPRD. Namun setelah dilakukan negosiasi, perwakilan massa aksi mau masuk ditemui sekwan untuk melakukan tindakan selanjutnya terkait tuntutan yang digaungkan massa aksi.
Setelah melakukan negosiasi di ruang DPRD Lotim, akhirnya massa aksi membubarkan diri dengan tertib dan akan melakukan melakukan aksi jilid III dengan membawa jumlah massa yang lebih besar lagi. (RS)