Radarselaparang.com || Antusias jamaah Nahdlatul Wathan (NW) membuatan tetaring (terop alami dari daun kelapa- red) untuk merayakan Hari Ulang Tahun (Hultah) Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) ke 88 secara kompak tuntas diselesaikan secara keseluruhan sebelum jam 12 di area lapangan Ummuna Hj Sitti Raihanun Zainuddin Abdul Madjid di Anjani Lombok Timur. Ahad (8/10/2023)
Dengan arahan dan pengaturan oleh koordinator tetaring semua jamaah NW dari semua lini secara kompak dikerahkan untuk menuntaskan tetaring tersebut. Dengan pengaturan tiap cabang dibagian untuk menyelesainan pembuatan tetaring di lapangan hultah seluas kurang lebih seluas 2,5 hektar.
Selaku koordinator pembuatan tetaring, TGH Muzayyin Shobri menyampaikan bahwa pembuatan tetaring di setiap perayaan hultah Madrasah merupakan tradisi sejak masa pendiri organiasi Nahdlatul Wathan juga merupakan sosok Pahlawan Nasional Asal Pulau Lombok, yakni TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.
"Jadi konteks kita disetiap momen hultah itu selalu terop yanh seharus dipakai tetapi esensi yang diwariskan pendiri saat momen hultah akan hilang," ucap TGH Muzayyin, Ketua Pengurus Daerah NW Lombok Timur tersebut.
Ada hal yang bisa diganti tetapi ada juga yang harus dipetahankan dalam tradisi ini. Kalau pakai terop bukannya jamaah tidak mampu mengadakannya, tetapi rasa tradisi memakai tetaring ini akan hilang dan tentu suasana hultah akan beda.
"Rasa kebersamaan yang dibangun Maulana Syaikh Guru besar kita akan hilang kalau digantikan dengan terop," jelasnya.
Tampak tetaring yang sudah tuntas dikerjakan jamaah NW |
"Tinggal pengurus cabang membagi dan mengerahkan anggota dihari ini. Dan tetap target pembuatan di lapangan ini sebelum zuhur sudah clear semua," ungkapnya.
Terkait dengan pelaksanaan Hultah, TGH Muzayyin belum memberikan kepastian hari H pelaksanaan, karena belum diumumkan oleh PBNW Maulana Syaikh TGKH Zainuddin Ats Sani. Tetapi Ia menyampaikan jika tidak di minggu ketiga tentu diakhir bulan Oktober 2023 ini.
"Tetapi itu bisa saja berubah se waktu-waktu sesuai dengan kebijakan PBNW. Kita tunggu saja arahan dari beliau," terangnya.
Ia berharap dengan tuntasnya pembuatan tetaring ini, jamaah juga tetap kompak utuh bersatu sesuai arahan dan instruksi organisasi. Dalam konteks sami'na Wa Atho'na kapan hari pelaksanaan tetap pada koridor kebijakan PBNW.
"Semua jangan membuat opini, tetap lurus sesuai arahan PBNW agar apa yang menjadi kebijakan PBNW untuk kemajuan NW akan tercapai," tutupnya. (RS)