Mohamad Wildah, S.Pd Caleg Partai Gerindra dapil 1 nomor urut 7 Kabupaten Lombok Utara (KLU) |
Dikatakan Mohamad Wildah, S.Pd yang maju melalui partai Gerindra dapil 1 nomor urut 7 Kabupaten Lombok Utara (KLU) mendapatkan pitnah yang tidak mudah untuk dilewati. Padahal dirinya tidak pernah melakukan yang dituduhkan pada dirinya.
"Saya ini maju sebagai caleg karena perintah dari guru saya di organisasi yakni PBNW lewat Gerindra," ucap ustaz Wildah saat ditemui media ini. Sabtu (28/10/2023)
"Tidak mungkin saya menghianati perintah yang diamanatkan pada saya," sambungnya.
Diceritakan awal dirinya maju atas perintah PBNW Maulana Syaikh TGKH Lalu Gede Muhammad Zainuddin Ats Sani. Beliau bilang dirinya harus maju karena lewat maju dirinya ini bisa memajukan Pondok yang saat ini dipimpin.
"Insya Allah tiang yang tahu kondisi Pondok saat ini. Tapi Insya Allah ada takdir Allah sama pelungguh, Pondok bisa lebih maju dan organisasi bisa lebih berkembang di Lombok Utara," tiru Ustaz Wildah mengulang bahasa yang disampaikan pada dirinya oleh PB NW saat meminta dirinya maju sebagai caleg.
Saat itu dirinya jujur bilang dari segi finansial yang kurang, tetapi dibantah oleh PBNW bahwa sukses itu tidak mesti melalui finansial saja. "Pelungguh bekerja dan berjuang, dengan Bismillah mudah-mudahan ada takdir Allah," tirunya lagi.
Dengan apa yang disampaikan PBNW ini dengan mohon ridlo dari orang tua dan memohon pada Allah SWT, Ia memantabkan diri untuk maju dan mengurus semua persyaratan-persyaratan sebagai caleg DPRD Kabupaten Lombok Utara (KLU) Dapil 1 dengan mendapatkan nomor urut 7.
Namun akhir-akhir ini muncul isu yang tidak sedap yang dialamatkan pada dirinya yang mengatakan Ustad wildah itu maju untuk mendukung salah satu calon, karena di pondoknya diisukan menerima uang 300 juta.
"Sementara sampai detik ini, saya dan Pondok sedikitpun tidak pernah menerima uang yang diisukan itu," bantahnya.
Walau diterpa dengan isu itu, Ustaz Wildah terus melakukan silaturahmi dengan mensosialisasikan dirinya dan mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat.Namun lagi-lagi kembali dirinya diisukan menerima uang 100 juta dari dana aspirasi salah seorang Anggota DPRD KLU yang saat ini kembali mencalonkan diri.
"Saya mau bilang apa.. sementara uang yang 100 juta itu sampai sekarang yang belum tahu real-nya seperti apa," ungkapnya. Tapi dirinya ingin sampaikan bahwa semua berita-berita itu tidak benar, bohong semua.
"Saya maju ini atas perintah guru saya, bukan atas kemauan seseorang calon atau bukan untuk mendukung satu calon dan lain sebagainya. Ini Murni saya Sami'na Watho'na terhadap guru dan atas restu orang tua saya," Pertegas pimpinan Pondok pesantren Khairun Nawa NW KLU itu.
Terkait dengan apa yang akan dilakukan jika ada Ridho Allah dengan mentakdirkan dirinya duduk di DPR Kabupaten Lombok Utara, Ia menyampaikan dirinya akan melakukan tiga hal, yakni Pertama karena basicnya adalah seorang guru ngaji, tentu akan mengembangkan Alquran ini di masyarakat terutama lembaga-lembaga pendidikan Alquran.
"Bagaimana saya akan bisa memfasilitasi mereka untuk bisa lebih baik dari sebelumnya," jelasnya.
Kedua saat ini sedang membangun sebuah pondok pesantren Ia berharap mudah-mudahan melalui ini Allah Ridho untuk lebih mengembangkan Pondok ini lebih maju dan lebih berkualitas.
Ketiga di bidang sosial terkait dengan santunan anak yatim dan piayatu juga orang jompo yang mana santunan yang sedang berjalan 150 hingga 170 orang.
Sementara untuk pengembangan masyarakat sekitar, Jika duduk menjadi salah satu anggota DPRD Kabupaten Lombok Utara yang pertama dirinya akan berusaha memfasilitasi infrastruktur yang ada karenya saat ini jalan-jalan dan gang - gang yang ada belum layak untuk dilewati.
Kedua untuk pengembangan ekonomi masyarakat berupa bantuan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada itu di bantu untuk bisa berkembang lebih baik.
"Mudah-mudahan niat tulus kita ini diridhoi oleh Allah SWT. Dan tiang mohon doa dan dukungan dari masyarakat agar apa yang menjadi program ini bisa terlaksana," tutupnya. (RS)