Berkah bagi UMKM dengan adanya Hultah ke 88 Madrasah NWDI di Anjani Lombok Timur |
Bagaimana tidak sejak dua minggu yang lalu pedagang dari berbagai wilayah di NTB bedatangan. Rata-rata mereka pelaku UMKM dari kalangan menengah ke bawah dengan menjajankan berbagai makanan, snack, dan barang dagangan konveksi serta mainan.
"Ini bagian dari berkah dilaksanakannya Hultah Madrasah NWDI tidak sekedar untuk perayaan tetapi juga berkah bagi pedagang," ungkap Hj Lale Yaautunnafis, MM. selaku Pimpus PGNW.
Dikatakan juga Lale Yaqut, ini tentu menjadi keuntungan buat pemerintah daerah dalam meningkatkan perekonomian rakyat. Apalagi dimasa - masa sulit ini. Betapa sulitnya untuk mendapatkan omset dari berdagang.
"Tetapi dengan adanya Hultah ini kita bisa melihat dan banyak pengunjung tentu banyak juga pembeli," terang caleg DPRD NTB dapil Utara Lombok Timur nomor urut 2 dari Partai Gerindra.
Hj Lale Yaqutunnafis, MM selaku Pimpus PGNW. |
"Omset mereka luar biasa diluar ekspektasi saya. Saya sangat bahagia mendengar ungkapan para pedagang itu,"tutur Pimpus Muslimat NW yang energik ini.
Dalam kurun waktu satu Minggu mendekati hari H perayaan Hultah pendapatannya terus meningkat, jika dibandingkan dengan dari hari-hari biasanya. Dalam sehari omset yang didapatkan bisa tembus Rp 600-Rp700 ribu perhari. Semkain mendekati hari perayaan omset akan terus meningkat.
Khusus di hari H perayaan Hultah, masing-masing pedang diakaui jarang yang mendapat omset kurang dari satu juta per hari. Hal itu dilihat dari hasi penjualan pada tahun sebelumnya. Dimana omset yang didapatkan mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 2 juta rupiah per hari.
"Khusus di hari perayaan itu paling sedikit kita dapatkan Rp1,5 juta. Tapi kalau besok saya belum tahu mudah-mudahan bisa bertambah lagi," ujarnya.
Apt Hj. Lale Syifaunnufus, M.Farm Pimpus Muslimat NW |
"Itulah kenapa, momen ini selalu menjadi momen yang kami tunggu. selain dagangan kami habis terjual, disini juga tidak ada sewa-sewa atau uang kebersihan atau apalah yang kami harus bayar. Selesai dagang atau selasai acara kita tinggal bersihin saja bekas sampah kita. Kalau nyumbang seikhlasnya saja," pungkasnya.
Senada dengan Nurul Hikmah, Nuraini penjual minuman dan seblak mengakui hampir setiap tahun dirinya juga tidak pernah absen untuk berjualan di lingkungan Ypp Syaikh Zainuddin NW Anjani. Bahkan ia sekeluarga tinggal ditempat itu dengan membawa tenda sebagai tempat tidur bersama anak dan suaminya.
"Kalau nanti pas hari H kita pindah karena disini (Lapangan) tempat jamah mengaji. Mulai besok sore ini sudah seteril dari penjual. Tapi kita sudah ada tempat di samping jalan," ujarnya.
Paling sedikit omset yang di dapatkan pada hari H perayaan Hultah mencapai Rp700 ribu sampai Rp 1 jutaa dari hasil penjualan minuman dan makanan saja. Pada tahun sebelumnya ia berhasil meraup keuntungan bersih dari jualan sebesar Rp 1,5 juta. Sementara pada hari biasanya dia hanya mendapatkan omset berkisaran Rp 400 ribu sampai Rp 500 ribu.
"Cuman pas mau hultah saja, saya jualan disini. Kalau hari-hari biasa di rumah dan tempat lain. Makanya kita sangat menunggu momen-momen ini," imbuhnya. (RS)