Dr.TGB H.M. Zainul Majdi,MA saat memerima kedatang Bacapres Ganjar Pranowo di komplek pendidikan Darun Nadlatain NWDI Pancor Lombok Timur |
"Saya ini pernah jadi anggota DPR RI, kemudian menjadi gubernur NTB, jadi ada cara pandang melihat Mas Ganjar, " katanya di Jakarta, Rabu (11/10/2023).
Pertama, TGB merasa nyaman menitipkan wasathiyah (moderasi beragama) kepada Ganjar Pranowo. Hal tersebut sudah terbukti saat memimpin Provinsi Jawa Tengah.
"Ini pesan Grand Syeikh Al Azhar, beliau menyampaikan, saya tidak peduli menjadi apa, entah pemerintahan, bisnis, pendidikan, yang terpenting dimanapun berada mengokohkan moderasi beragama, " terang Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Indonesia ini.
Berikutnya, sambung Ketua Harian Nasional Partai Perindo ini, dalam setiap pengambilan keputusan Ganjar Pranowo dinilai terukur, tidak emosional, dan tak berpretensi menjadi paling pintar.
"Secara pribadi ada kedewasaan dan ketenangan. Itu penting bagi negara dengan begitu banyak keberagaman, " ucapnya.
Doktor Ahli Tafsir Alquran ini melanjutkan, sangat mudah untuk mengakses dan duduk bersama dengan Ganjar Pranowo, bukan karena mendekati pada pemilu.
"Kami ini pernah gowes bersama. Sosok Pak Ganjar memang apa adanya, " tandasnya.
Berikutnya, kata TGB berbicara rekam jejak. Seperti diajarkan ketika belajar di Universitas Al Azhar, Mesir. Ia memandang ukuran dari politik bukan pada kulitnya atau jargon, tapi pada esensi. Dilihat dari kebijakan dari kepemimpinan."Dapat dilihat ketika menghadirkan kemaslahatan pada masyarakat," ucapnya.
Dijelaskan TGB, itu dapat dilihat dari ketimpangan atau gini rasio di Provinsi Jawa Tengah, saat dicek Ganjar Pranowo terbukti dapat mengelolanya dengan baik hingga di akhir jabatan. Gini rasio di Provinsi Jawa Tengah 0,36 persen dibawah rata-rata nasional 0,38 persen.
"Daerah tumbuh tapi tidak membuat yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin, " ujarnya.
"Saya tidak terpukau dengan jargon, tapi melihat pencapaian (Ganjar Pranowo), " sambungnya.
Terakhir, TGB menyebut, ketika menyimak beragam program Ganjar Pranowo sebagai Bacapres, ada semangat akselerasi dengan tanpa memutus yang sudah ada. Gagasan berkesuaian dengan pemerintahan Presiden Jokowi.
"Seperti bicara tentang green ekonomi dan blue ekonomi. Ekonomi meningkat tapi tidak mengorbankan lingkungan, " tutupnya. (*)