Radarselaparang.com || Konferensi Pers Pengurus Besar Nadlatul Wathan (PBNW) terkait Perayaan Hultah ke 88 Madrasah NWDI di Anjani Lombok Timur merupakan acara yang istimewa bagi organisasi Nahdlatul Wathan (NW) karenanya selalu dirayakan besar-besar dengan melibatkan seluruh jamaah NW di seluruh Nusantara. Konferensi pers berlangsung di Gedeng Hamzanwadi II di Anjani Lombok Timur. Sabtu (28/10/2023)
Konfrensi Pers tersebut dihadiri PBNW Maulana Syaikh TGKH Lalu Gede Muhammad Zainuddin Ats Sani, M.PdI didampingi Ketua Panitia Dr TGH Zainal Arifin Munir, MA. dan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Wathan (PWNW) NTB, TGH Lalu Gede Muhammad Khairul Fatihin, S.KomI., MM.
Disampaikan Ketua Panitia DR TGH Zainal Arifin Munir, MA. Bahwa dalam penyelenggaran perayaan Hultah ke 88 Madrasah NWDI di Anjani Lombok Timur ini dengan semua rangkaian kegiatan sudah kerja sama dengan semua pihak, baik pihak kepolisian maupun stakholder terkait.
Hultah Madrasah NWDI ini selalu ditunggu oleh jamaah NW untuk bertemu guru-gurunya. Ini membuktikan bahwa jamaah NW selalu haus akan barokah dari gurunya sekaligus ingin bersama dengan pimpinan organisasi NW utamanya pada PBNW Maulana Syaikh TGKH Lalu Gede Muhammad Zainuddin Ats Sani.
"Untuk rangkain Hultah ke 88 Madrasah NWDI ini sendiri sudah dilakukan sejak dua minggu lalu tepatnya sejak tgl 12 oktober dan puncaknya besok Ahad 29 Okbober 2023," ucapnya.
Dari berbagai kegiatan menyemarakkan Hultah ke 88 Madrasah NWDI panitia juga menyelenggarakan berbagai lomba dan kegiatan, Ada juga pawai sepeda motor, jalan sehat, seminar ke NW an.
Terkait dengan kemanusian seperti Devisi sosisal melaksanakan donor darah, khitanan massal, dan terakhir cukuran massal. Tidak hanya kegiatan itu di lingkup Ponpes Syaikh Zainuddin tetapi juga keluar dengan membantu membersihkan linggungan masjid dan sekitarnya.
"Dan untuk siang ini, sabtu 28 Oktober 2023 ini dilakukan pawai alagoris diperkirakan hadir lebih dari 10 ribu jamaah," ungkapnya.
Lanjut disampaikan TGH Zainal, Ada beberapa pembenahan dari tahun sebelumnya dan khusus pawai alegolis akan berjalam dengan kondusip sesuai dengan pengaturan yang telah ditentukan pihak keamanan bersama dengan panitia.
"Kegiatan tahun ini lebih semarak dari tahun sebelumnya. Rangkain itu semua bermuara pada kepentingan pendidikan," tekannya.
Juga disampaikan untuk hari puncak perayaan Hultah ke 88 Madrasah NWDI pada hari Ahad 29 Oktober 2023, Diperkirakan hadir 100 ribu jamaah lebih dan semua ditampung di bawah tetaring (terop pakai daun kelapa - red) dengan duduk sama rata di lahan seluas tiga hektar.
"Untuk diketahui dari 3 hektar luas lahan pembuatan tahun ini hanya dikerjakan hanya dalam waktu 3 jam saja," sebutnya.
Untuk menyamakan masyarakat yang hadir Hultah yang kemungkinan tidak ada biaya untuk konsumsi, pihak panitia melalui Lazah NW yang dikoordinari oleh Pimpus Muslimat. Untuk 2 tahun terakhir ini panitia membuka dapur umum dan khusus tahun ini ada peningkatan signifikan.
"Siapa pun boleh makan disana," himbaunya.
"Apalagi tahun ini ada hamba allah yang menyumbangkan 1 ekor sapi untuk lauk," pungkasnya.
Dikesempatan yang sama PBNW Maulana Syaikh TGKH Lalu Gede Muhammad Zainuddin Ats Sani menyampaikan bahwa saat ini semua perwakilan NW di seluruh Indonesia sudah ada di arena hultah dari semalam dan masih menyusul kedatangannya hingga hari ini.
Ditegaskan PBNW semua orang maupun jamaah NW yang menghadiri perayaan Hultah ke 88 Madrasah NWDI di Anjani Lombok Timur adalah tamu, dan tamu itu harus diistimewakan tidak ada pembedaan tamu.
"Semua tamu bagi kami adalah istimewa, karena acara ini adalah acara istimewa," tegas cucu Pahlawan Nasional Asal NTB Almagfurullah Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid yang sejak kecil dipanggil Tuan Guru Bajang itu.
Disampaikan juga PBNW, Hingga saat ini yang tercatat dalam registrasi organisasi sudah berdiri madrasah sebanyak 2027 yang tersebar di seluruh Nusantara ini. Sedangkan untuk PWNW sudah terbentuk di 38 Provinsi.
"Ini merupakan bagian dari karomah pendiri organisasi Nahdlatul Wathan, Almagfurullah Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid," ungkapnya.
Ditegaskan juga oleh PBNW kenapa harus ada penambahan nama "Madrasah" di tiap perayaah Hultah. Diterangkan sekarang NWDI itu sebagai organisasi, karenanya untuk membedakan antara organisasi dan madrasah dirinya menetapkan untuk perayaan bedirinya madrasah pertama harus ada yang membedakan.
"Kata Hultah tidak saya ubah tetap sesuai yang dibuat oleh pendiri NW, tetapi ada penambahan Hultah Madrasah NWDI untuk membedakan perayaan organisasi dengan perayaan madrasah," tegasnya.
"Sementara untuk perayaan hari lahir organisasi NW saya pakai Hari jadi atau HADI," tutupnya. (RS)