Apt Hj Lale Syifaunnufus, M.Farm selaku cucu Pahlawan Almagfurullah Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid bertindak sebagai inspektur upacara |
Dalam apel tersebut Inspektur upacara Apt Hj Lale Syifaunnufus, M. Farm, selaku Komandan upacara dari unsur TNI Serka Mayudin, dan Perwira upacara dari unsur Kepolisian Bripka Muh. Nashiruddin.
Sementara peserta apel terdiri dari Unsur PBNW, Semua lembaga pendidikan di Ponpes Syaikh Zainuddin, PGNW, Muslimat NW, Himmah NW, Pemuda NW, Barisan Hizbullah NW, ISNW, LAS NW, LAZAH NW sama-sama satu pleton terdiri atas 30 orang. Ini dilakukan panitia mengingat kapasitas yang bisa ditampung dilapangan tersebut.
TGH Lalu Gede Muhammad Khairul Fatihin juga cucu Pahlawan memimpin doa |
“Usia saya sudah senja, matahari tetap terbit dari timur, dunia tetap berputar, saya tidak rela kemerdekaan yang kita tebus dengan lautan darah itu kita sia- siakan. tetapi kita harus bangun, sekali lagi kita harus bangun menurut kemampuan dan profesi kita masing-masing, sehingga meratalah kemakmuran dan keadilan di seluruh persada tanah air tercinta ini.”
“Saya tetap setia, taat dan patuh kepada semua ketentuan–ketentuan hukum
yang yang berlaku dalam Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.” ( Pidato di depan Ketua Umum DPP Golkar H. Sudarmono, SH. tanggal 26 April 1986, saat bershilaturrahmi dengan Alim Ulama di Pondok Pesantren Darunnahdlatain NW Pancor.
“Usia saya telah senja, akan tetapi saya ingin menjadi seperti matahari yang senantiasa berputar dari Timur ke Barat, bukan saja dalam waktu 24 jam, tetapi telah berjuta-juta tahun, kurun dan zaman tidak terlambat biar satu menitpun. (diucapkan pada Perayaan HULTAH Madrasah NWDI ke 52 tahun 1988 di Pancor, diambil dari berita koran JAYAKARTA, Jum’at 5 Agustus 1988 ).
NAHDLATUL WATHAN Ciptaan Ayahda
KU AMANATKAN kepada anakda
DIPELIHARA dan TERUS DIBINA
DAN DIKEMBANGKAN DI NUSANTARA
( Wasiat Renungan Masa Pengalaman Baru,/ Bait Ke-39 )
Negara kita berPancasila
Berketuhanan Yang Maha Esa
Ummat islam paling setia
Tegakkan Sila yang utama
( Wasiat Renungan Masa Pengalaman Baru, Bait Ke-44 )
Hidupkan iman hidupkan taqwa
Agar hiduplah semua jiwa
Cinta teguh pada Agama
Cinta kokoh pada Negara
( Wasiat Renungan Masa Pengalaman Baru, Bait Ke-68 )
Siarkan HIZIB sampai merata
Agar banyaklah pendo’a kita
Mendo’a Negara, Nusa dan Bangsa
Mendo’a Islam se-Nusantara
(Wasiat Renungan Masa Pengalaman Baru,/ Bait Ke-52 )
Pancasila Dasar Negara kita
Ketuhanan adalah Sila yang Utama
Mengabdi kepada Negara dan Bangsa
Dengan Iman Tertanam dalam Dada
( Petikan Bait Lagu Mars NW )
Sebagai Ummat yang Beragama
Harus menjadi tauladan yang Mulia
Ikut serta membina keutuhan Bangsa
Utuh Jasmani serta Rohaninya
( Petikan Bait Lagu Mars NW )
Segala puji bagi Tuhan Semesta Alam, hari ini 10 November 2023 kita memperingati Hari Pahlawan, hari yang sangat bermakna bagi kehidupan kita berbangsa dan bernegara.
Hari Pahlawan ke-78 ini diperingati dengan mengusung tema "Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan".
Tema ini diangkat melalui renungan yang mendalam untuk menjawab ancaman penjajahan modern yang kian nyata. Mengingat kita merupakan pasar yang besar dan dikarunia begitu banyak sumber daya alam yang luar biasa seperti tanah yang subur, hasil laut yang melimpah, kandungan bumi yang menyimpang beragam mineral.
Inilah tantangan yang sesungguhnya bagi penerus untuk mengelola kekayaan alam dan juga potensi penduduk Indonesia bagi kejayaan Bangsa dan Negara.
Ancaman dan tantangan ini akan kita taklukkan berbekal semangat yang sama seperti dicontohkan para pejuang 10 November 1945. Tidak mudah memang, tapi pasti bisa. Karena Pahlawan Bangsa telah mengajarkan kita nilai-nilai perjuangan. Nilai yang jika kita ikuti niscaya membawa jejak kemenangan.
Saudara-saudara, sebangsa, setanah air.
Pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran serta mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara di atas kepentingan kelompok dan atau diri sendiri.
Para Pahlawan telah mengajarkan kepada kita bahwa: kita bukan bangsa pecundang. Kita tidak akan pernah rela untuk bersimpuh dan menyerah kalah. Sebesar apapun ancaman dan tantangan akan kita hadapi. Dengan tangan mengepal dan dada menggelora.
Dengan hanya berbekal bambu runcing, para Pahlawan dalam Pertempuran 10 November menghadapi musuh yang merupakan Pemenang Perang Dunia dengan persenjataan terbaiknya. Rakyat bergandeng tangan dengan para Tokoh Masyarakat dan Pemuka Agama berikut pengikutnya, bersama laskar-laskar pemuda dan pejuang dari seantero Nusantara, semuanya melebur menjadi satu. Merdeka atau Mati!
Saudara-saudara, sebangsa, setanah air.
Bersyukur saat ini, semangat untuk berantas kebodohan dan perangi kemiskinan dapat dilihat dan dirasakan denyutnya di seluruh pelosok Negeri.
Semangat yang berasal dari nilai perjuangan Pahlawan Bangsa di tahun 1945. Semangat yang membawa kita menolak kalah dan menyerah pada keadaan. Menyatukan kita dalam upaya mewujudkan kehidupan kebangsaan yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Serta memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Mewujudkan masa depan yang lebih baik.Bersama kita bangun usaha dan ekonomi kerakyatan yang akan menjadikan Indonesia tumbuh menjadi negara yang makin maju, makin sejahtera.
Selamat Hari Pahlawan tahun 2023. Marilah kita panjatkan doa bagi para pahlawan yang telah gugur mendahului kita.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Salam Sejahtera bagi kita semua
Shalom
Om Shanti Shanti Shanti Om
Namo Buddhaya
Salam Kebajikan
Rahayu
Jakarta, 10 November 2023
Menteri Sosial RI
Tri Rismaharini.
Hadir selaku tamu undangan, Kapolsek Suralaga, Danposramil Suralaga, Camat Suralaga, Kades Anjani, semua ketua banom dan lembaga NW. (RS)