Calon Presiden RI Ganjar Pranowo |
Hal itu menjadi perhatian calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo. Dikatakan Mantan gubernur Jawa Tengah dua periode itu menekankan pentingnya negara hadir menyelesaikan masalah kesehatan mental yang banyak dialami kalangan anak muda saat ini.
“Menghadapi bonus demografi, yang tak boleh dilupakan adalah masalah kesehatan mental. Ini sangat penting terselesaikan, tapi masih banyak yang belum peduli soal ini,” kata Ganjar dikutip dari Jawa Pos Radar Madiun, Sabtu (23/9/2023) saat berdiskusi dengan ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia yang tergabung dalam perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara di Universitas Dr Soetomo Surabaya.
Menyambut baik keinginan Ganjar Pranowo untuk mengadakan layanan mental health di Kampus, Wakil Rektor III Institud Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) Pancor, Dr. Abdul Hayi Akrom. Sangat mendukung itu.
Dikatakan Apalagi saat ini layanan mental healt sudah mulai diterapkan di IAIH Pancor sendiri dan tentunya singkrom dengan pemikiran dari Capres Ganjar Pranowo.
"Kami sebenarnya sudah ada layanan untuk bimbingan konseling, kebetulan lounchingnya bulan September kemarin di pendopo Bupati," ucapnya. Selasa (7/11/2023).
Ia mengakui saat ini, dari temuan dilapangan jumlahnya masih relatif sedikit namun faktanya banyak persoalan psikologi mahasiswa yang terjadi di lingkungan kampus IAIH Pancor sendiri. Bahkan diyakini, persoalan itu menyeluruh terjadi di setiap kampus yang ada di Indonesia.
Ini juga diakibatkan oleh beragam persoalan yang dihadapi para mahasiswa atau mahasiswi baik yang datang dari internal kampus maupun internal prubadi mahasiswa atau mahasiswi.
"Karena bagaimanapun satu sisi ya mungkin latar belakang kemunculan stress dan sebagainya itu banyak, tapi syukur-syukur sedikit yang datang dari kampus," katanya.
Kendati berasal dari kampus, maka tugas sepenuhnya bagi kampus untuk menciptakan kampus yang nyaman, satu diantara caranya yakni harus memberikan layanan mental healt tersebut.
Mekanismenya jelas Hayi, nanti pada layanan tersebut para mahasiswa atau mahasiswi ini mengadu setiap persoalan yang dihadapinya, bukan hanya saja persoalan yang ada di kampus namun juga persoalan individu dari mahasiswa atau mahasiswi itu sendiri.
Lebih jauh dijelaskannya, dengan begitu juga akan memberikan pengaruh besar terhadap minat masyarakat untuk melanjutkan studi di kampus.
"Jadi kami terus rapat dengan teman-teman LPM (Lembaga Penjamin Mutu) dalam rangka meningkatkan satu kinerja di konteks akademik terutama semua muara kesibukan ini kan sebenarnya arahnya ujung-ujungnya adalah ke mahasiswa," jelasnya.
Hayi juga menilai, Ganjar Pranowo merupakan calon pemimpin yang memang betul betul merespon apa yang menjadi keinginan dari setiap kampus khususnya IAIH Pancor sendiri.
"Karena bagi saya satu pasangan yang berani ke kampus itu sesuatu yang luar biasa. Saya kira karena dalam konteks sejarah perpolitikan kita itu tidak banyak pemimpin yang berani masuk kampus," terangnya.
Akan tetapi, dengan dialok bersama dengan seluruh perwakilan BEM beberapa waktu yang lalu, Ganjar telah membuktikan keberpihakannya terhadap lingkungan kampus.
Ia menilai kampus ini menjadi satu elemen dari kelompok elit terpelajar. Ketika satu pasangan itu mau masuk ke kampus mau mendengarkan keluhan kampus dan narasi kampus itu satu nilai positif bagi calon pemimpin.
"Harus ada kolaborasi antara pemerintah dengan kelompok kelompok intelektual ke depannya," harapnya.
Ditempat berbeda, Presiden Mahasiswa IAIH Pancor, Abdul Kadir Jaelani pengadaan layanan mental healt di lingkungan kampus merupakan bentuk pengoptimalan bonus demografi yang dimiliki Indonesia saat ini.Karena sosok Ganjar menurutnya punya solusi menuju generasi emas 2045, Jangan sampai populasi remaja yang produktif itu jadi bumerang dan akan menjadi beban serta memiliki ketergantungan untuk negara.
"Maka perlu memang adanya layanan mental ini," harapnya.
Oleh karenanya, mahasiswa juga membutuhkan perhatian bukan hanya dari kalangan civitas akademik namun juga dari pemerintah sendiri.
Akan tetapi, Ia menginginkan apa yang disampaikan Ganjar di depan mahasiswa itu harus dibuktikan.
"Jangan hanya janji, berikan bukti gitu. Kita sudah lelah dengan janji-janji para orang-orang yang ingin menduduki posisi strategis ini," tegasnya.
Sekarang ini kata dia, kesehatan mental di kampus sangat-sangat urgen, dikarenakan banyak mahasiswa atau mahasiswi pengidap
kecemasan berlebih baik itu tekanan dari internal kampus maupun internal dirinya itu sangat kuat.
Hal tersebut sangat berbahaya, bahkan sampai merenggut nyawa, dan rata-rata yang mengalami itu adalah para remaja. Kendalanya banyak kalangan remaja yang enggan mau cerita masalahnya apa, kemudian yang dihadapi dan dirasakan itu apa sehingga cenderung memendam masalahnya terutama yang perempuan.
"Maka dari itu dengan adanya layanan mental di kampus, tentu ini berdampak positif bagi mahasiswa," pungkasnya. (RS)
Ikuti kami di berita google