Hj Lale Yaqutun Nafis, S.Sos., MM saat sosialisasi tatap muka terbatas dengan jamaah NW |
"Pada pemilu 2024 mendang jamaah NW jangan Mau di Beli suaranya," himbau cucu pendiri organisasi NW, TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid ini.
Lale Yaqut menyampaikan banyak cara orang agar jamah NW agar tidak memilih Caleg yang telah direkomendasikan PBNW, karena itu disinilah pada tanggal 14 Februari 2024 sebagai ajang pembuktian bakti jamaah NW agar betul-betul mendengarkan dan melaksanakan apa yang sudah menjadi garis ketentuan pimpinan.
"Kita jangan sampai terlena dengan pemberian yang sifatnya sementara tetapi berdampak pada kita tidak mentaati garis pimpinan," terang Pimpus PGNW ini.
Selaku Dekan FKIP UNW Mataram ini juga menyampaikan selaku genaresi muda harus bisa berbuat untuk kepentingan daerah karena bagaimanapun juga pemuda hari ini diharapkan menjadi generasi emas di tahun 2045.
Karenanya melalui pemilu 2024 ini, Ia berharap anak muda tidak tergoyahkan keyakinannya dengan hal yang bersifat sementara, tetapi mampu meneguhkan keyakinan untuk tidak fiwal dari ketentuan organisasi.
"Pemuda yang baik dan bepikiran maju itu, generasi yang tidak tergoyahkan dan tegak lurus pada garis pimpinan," tegasnya.
Diakhir acara Lale Yaqut mensimulasikan cara membedakan kertas suara yang akan diberikan di tempat pemungutan suara (TPS) yakni Pada tanggal 14 februari 2024 nanti akan diberikan 5 kertas suara. Jadi harus melihat warna kertas dan jamaah harus perhatikan partai gerindra nomor 2 dan dirinya juga nomor 2.Jenis kertas suara, Kuning untuk DPR RI, Biru untuk DPRD Provinsi, Hijau untuk DPRD Kabpaten, abu untuk presiden, Merah untuk DPD.
"Setelah melihat nomor 2 langsung coblos di nama tiang (saya-red)," terang lale Yaqut.
Tak lupa Lale Yaqut juga mengingatkan, Agar nanti di dalam bilik suara perhatikan kertas yang diberikan kalau ditemukan kertas suara ada yang robek atau rusak minta di tukar pada petugas KPPS.
"Jangan sampai gegara kertas rusak, suara yang kita salurkan sisa-sia," pesannya. (RS)
Ikuti kami di berita google