Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Wathan (NW) /Wakil Ketua DPD Gerindra NTB, Apt. Hj. Lale Syifaun Nufus, M.Farm |
Selain sebagai penyambung aspirasi rakyat, salah satu yang akan diikhtiarkan adalah bagaimana memajukan peradaban sosial kemasyarakatan baik itu sekolah /madrasah dan Pondok Pesantren (Ponpes), dengan menjemput program-program bermanfaat yang akan dicanangkan oleh Pemerintah Pusat kedepannya.
"Memang keinginan tiang (Saya-red) masuk dalam komisi yang bergerak dibidang Pendidikan, baik itu Pendidikan Agama, Sosial Kemasyarakatan atau komisi VIII karena basic saya seorang dosen dan Dekan, kemudian memiliki Pondok Pesantren yang cukup banyak bahkan tersebar di seluruh indonesia, sehingga mudah-mudahan dapat di Komisi itu," ungkap cucu Pahlawan Nasional ini, kepada media Radar Selaparang, Ahad (14/04).
Maka dari itu, Wanita yang juga Ketua Pimpinan Pusat Muslimat NW ini menyatakan, Jika bisa masuk di Komisi yang menangani Pendidikan, hal pertama yang akan dilakukan adalah memastikan program apa saja yang ada di kementerian terkait agar bisa membawa program tersebut ke Pulau Lombok.
"Namun yang paling saya inginkan yakni bagaimana membenahi sarana prasarana sekolah-sekolah dan Pondok Pesantren kita yang masih kurang, seperti gedung dan beberapa fasilitas lainnya," ucapnya.
Diungkapkannya, sejumlah Pondok Pesantren di Pulau Lombok banyak yang belum mempunyai fasilitas memadai, sehingga ini kedepan harus diperjuangkan agar kwalitas sekolah negeri dan swasta setara sehingga dapat melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan berdaya saing.
"kalau sarana dan prasarana sekolah kita tidak memadai bagaimana kita bisa menghasilkan generasi emas, sesuai amanat UU dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa," ujarnya.
Maka dari itu Ia merasa terpanggil untuk memperjuangkan Pendidikan apalagi kata dia, dirinya lahir dari rahim di sektor tersebut, yang dimana diwariskan oleh Almagfurlahu Maulana Syaikh TGKH M. Zainuddin Abdul Madjid yang juga Pahlawan Nasional sehingga ini harus dilanjutkan.
"karena Ninikda Almagfurlahu Maulana Syaikh meninggalkan warisan yang luar biasa berupa Madrasah, yang jadi cikal bakal kemajuan pendidikan Agama di NTB, ini membuat saya merasa terpanggil untuk terus berjuang," akunya.
ia menyebut yang pertama madrasah yang akan dibantu adalah madrasah-madrasah yang pernah dikunjungi dan mengalami rusak parah, dan sudah masuk dalam catatan namun tentu bertahap, dan kedepannya juga akan terus bertambah, hal ini dilakukan agar masyarakat yang menyekolahkan putra-putrinya di tempat tersebut merasa nyaman dan bahagia.
"kebetulan kami juga telah mendirikan Yayasan yang namanya Yayasan Lale Syifa Betulung atau disingkat dengan YLSB, nanti jika ada Ponpes-Ponpes yang Perlu bantuan secepatnya bisa melalui yayasan ini," pungkasnya.(***)
Ikuti kami di berita google