105 pendaki gagal menjajal gunung Rinjani karena tak dilengkapi e tiket |
Dikatakan Kabag Tata Usaha Balai TNGR, Dwi Pangestu, 105 tersebut dipaksa putar balik dan keluar dari kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) oleh petugas karena tidak dilengkapi e-tiket pendakian.
“Mereka tidak memiliki tiket jadi kami stop,” terang Dwi pada Rabu, (17/4/2024).
Sementara menurut keterangan Kepala Pokja World Class Mountaineering Balai TNGR, Budi Soesmardi, seluhur pendaki yang dicegat tersebut merupakan peserta paket perjalanan wisata (open trip) yang dipegang oleh tiga Travel Organizer (TO).
"Dari total 148 peserta yang dibawa naik, hanya 43 orang yang memiliki tiket pendakian," sebut Budi.
Budi membeberkan, para pendaki tersebut terpancing dengan harga perjalanan yang terbilang murah, yaitu Rp400.000 per orang. Sedang harga rerata open trip menuju Gunung Rinjani sebesar Rp1,5 juta.
"Sementara total kerugian yang dialami para pendaki tersebut mencapai sekitar Rp40 juta dari uang muka yang dibayarkan," ungkap Budi.
Menurut Budi, ketiga TO tersebut bekerja sama dengan seorang TO yang berbasis di Senaru, Kabupaten Lombok Utara. Kepada peserta, TO tersebut berjanji akan memenuhi 148 tiket kepada peserta. Namun hingga hari pendakian, peserta hanya menerima janji manis.
“Mereka janji bisa memenuhi tiket 148 pendaki. Padahal pasca Lebaran, permintaan tiket pasti akan membeludak,” demikian Budi. (RS)
Ikuti kami di berita google