Daftar Isi [Tampil]

Ketua Lazah Pusat NW, TGH. Zakaria, MA. (Kanan) dan Bendahara Lazah NW NTB, Muhajirin, QH., A.Ma (kiri)
LOMBOK BARAT Radarselaparang.com || Lembaga Amil Zakat, Infak Sodaqoh, Wakaf dan Hibah (Lazah) Nahdatul Wathan (NW) betsiap menjadi lembaga amil zakat terbesar di Indonesia dan sejajar dengan lembaga zakat Nasional dari organisasi kemasyarakatan lain.

Dikatakan Ketua Lazah Pusat NW, TGH. Zakaria, MA. Berharap kedepan bisa membawa Lazah NW yang dinaungi organisasi Nahdlatul Wathan bisa setara dengan organisasi lain di Nusantara yang punya kekuatan financial yang kuat, seperti Dasi, Lazah Muhammadiyah, Nahdatul Ulama (NU) dan Baznas.

Namun semua itu tidak serta merta bisa terwujud, tetapi secara perlahan Lazah NW sudah menuju yang lebih baik, salah satunya Lazah NW sudah mengantongi izin Bawazir dari Badan Wakaf Indonesia (BWI) Menjadi salah satu lembaga yang bisa mengelola aset di seluruh indonesia.

"Artinya kita sudah menjadi salah satu yang boleh mengelola wakaf di seluruh Indonesia. Aset-aset itu bisa digunakan untuk kepentingan organisasi dan ummat," terang TGH Zakaria disela pelantikan Lazah NW Lombok Barat. Ahad (26/5/2024)

Lazah sejak dirikan oleh PBNW tahun 2021 lalu, dikatakan TGH Zakaria, sudah melakukan sosial baik bersifat lokal, nasional, maupun Internasional. saat ini sedang mengurus izin untuk penarikan zakat ummat, saat ini masih menggunakan izin organisasi.

Salah satu syarat utamanya yakni bisa menarik zakat per tahun itu hingga 50 milliar dan itu sudah dipenuhi dan untuk provinsi 25 milliar.

Jika izin ini sudah didapatkan maka, Lazah bisa setara dengan lembaga organisasi besar lain seperti Lazisnu  punyanya NU, dompet duafa, dan lain-lain.

Sehingga kedepan Lazah NW bisa tertera juga dalam berbagai aplikasi bank dalam hal pengumpulan zakat ummat, saat ini LAZAH sudah punya QR infaq mau sadaqah sudah disiapkan perangkatnya.

"Isyaallah Akhir tahun 2024 ini IJOB sudah keluar, itu mudahan bisa kita dapatkan tahun ini agar kita bisa mengembangkan sayap lebih lebar lagi dalam menghimpun dan menyalurkan zakat dari masyarakat maupun lembaga," harap TGH Zakaria.

Saat ini Lazah NW hanya terfokus pada pengumpulan infak. Sedangkan zakat pertanian belum. Namun hal itu saat ini dalam pembahasan. Lazah NW juga telah berhasil membangun sejumlah madrasah di sejumlah tempat di Indonesia, seperti di Sumatra,  Dompu sebanyak dua madrasah dan satu di Kabupaten Toli Toli.

“Dari infak saja sudah bisa bangun madrasah. Apa lagi kalu kita garap yang lainnya. Apalagi nanti kalau sudah keluar izin operasional bisa kita bebas mengumpulkan infak, shodaqoh maupun zakat,” ujarnya.

Pelantikan Lazah NW Lombok Barat
Sementara itu, Pengurus Lazah NW Provinsi NTB, Sayuti menambahkan di NTB ada dua Kabupaten yang belum memiliki pengurus Lazah yakni Kabupaten Bima dan Kota Bima. Dengan adanya warga NW di pemerintah saat ini diakui akan mempermudah Lazah NW dalam mengumpulkan Infak, Shadaqoh dan Zakat.

“Kita akan Selesaikan semua pengurusan di masing-masing daerah dulu. Nanti setalah itu kita fokus bergerak,” katanya.

Senada dengan Bendahara Lazah NW NTB, Muhajirin, Meski izin operasional belum keluar, namun Lazah NW terus bergerak untuk mengumpulkan Infak dari jamaah.

Kedepan Lazah NW tidak hanya akan memberikan bantuan sosial, namun bagaimana masyarakat diberikan bantuan modal untuk memperkuat perekonomian.

“Jadi ke depan Lazah tidak hanya kasih batuan, tapi bagaimana Lazah ini bisa memberikan bantuan modal kepada masyarakat. Jadi perekonomian masyarakat bisa lebih baik lagi,” Tandasnya. (RS)


Ikuti kami di berita google