Rakor Percepatan Penurunan Stunting dan Bapak Bunda Asuh anak stunting |
Kepala Dinas P3AKB Lotim H.Ahmat saat membuka acara menyampaikan pembentukan dan pembagian wilayah percepatan Penurunan Stunting dilakukan guna memaksimalkan pelaporan data dan pelayanan terhadap para bunda asuh dan anak Stunting. Bersama para petugas binaan Posyandu yang ada di masing masing Desa/ Kelurahan.
Sehingga lanjut H.Ahmat dibutuhkan koordinasi dan sinergi semua pihak secara berkelanjutan dari proses pembentukan atau pembagian wilayah binaan, pelaksanaan hingga pelaporan intervensi serentak guna mencapai harapan Pemerintah Daerah dalam upaya penurunan angka Stunting.
"Intinya aktif dalam melakukan pendampingan dan pelaporan, insyallah apa yang kita harapkan akan bisa kita sama sama wujudkan," ungkapnya.
Sementara Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Lotim H.Hasni M.Ak selaku Ketua umum Tim Percepatan Penurunan Stunting Lombok Timur dalam sambutannya menyampaikan Pemerintah Daerah Kabupaten Lotim sudah melayangkan surat kepada semua petugas DP3AKB di masing masing Kecamatan agar apa yang menjadi Target Pemerintah Daerah Kabupaten Lotim bisa tercapai.
"Kami sudah bersurat kepada semua petugas DP3AKB tingkat Kecamatan seputar mempercepat intervensi serentak ini," sebutnya.
Ia menambahkan, jika mengacu pada Survei Kesehatan Indonesia (SKI) yang diakui oleh nasional. Kabupaten Lombok Timur capaian angka Stuntingnya masih berada di angka 27,6 persen. Artinya semua pihak yang terlibat dalam upaya penanganan percepatan Penurunan Stunting harus bekerja lebih keras lagi.
"Kalau kita diminta di angka rata rata nasional 18 Persen Kalau saat ini masih 27,6 persen artinya harus ada kerja atau upaya yang keras," tandasnya.
Pemda Lotim berharap intervensi serentak yang sudah dibentuk bisa berjalan sesuai schedule yang sudah di bentuk dan semua pihak bisa bersinergi sehingga target percepatan penurunan angka Stunting bisa dicapai.
Ia juga meminta kepada semua petugas lapangan di masing masing wilayah binaan bisa lebih serius menjalin koordinasi dengan pihak desa/Kelurahan terkait permasalahan yang ada dilapangan.
"Mudahan intervensi serentak ini bisa dipercepat sehingga apa yang kita harapkan bisa dicapai. Bila perlu bagi anak anak yang belum di Posyandu jemput dia, libatkan Danramil dan Polmas yang ada di desa," pintanya.
Terakhir disampaikannya, upaya pemerintah dalam menekan Angka Stunting terus dilakukan. Terbukti dari atensi Pemerintah Daerah Kabupaten Lotim atas masukan para pemerhati Stunting yang turut datang membantu seperti Bappenas, BKKBN, dan Unicev.
Agar apa yang menjadi harapan Pemerintah Pusat di Tahun emas tahun 2045 nanti lanjut H.Hasni, anak anak yang saat ini di tangani dengan baik bisa tumbuh sehat dan membanggakan. Menjadi pemimpin yang bisa diandalkan yang bisa membawa nama baik Kabupaten Lombok Timur di kancah Nasional dan Internasional.
"Karena Lotim dirasa masih tinggi angka Stuntingnya, beberapa waktu lalu ada dari Kemendagri, Bappenas, BKKBN dan Unicev banyak membantu Lotim, itu harus kita atensi. Caranya intervensi serentak ini harus dioptimalkan, mari kita bangun sinergi dan kolaborasi," tandasnya.
Hadir dalam acara Ketua PKK Lotim, semua Kepala dan perwakilan OPD beserta pihak pihak terkait yang terlibat dalam upaya penurunan Stunting. (RS)
Ikuti kami di berita google