Daftar Isi [Tampil]

Suryadi Komisioner KPU Lombok Timur, Kadiv Perencanaan dan Informasi
LOMBOK TIMUR Radarselaparang.com || Adanya kekhawatiran over load pemilih setelah pemetaan Tempat Pemungutan Suara (TPS) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lombok Timur sehingga berpengaruh terhadap partisipasi masyarakat dalam penyaluran hak suara saat Pilkada 2024 yang akan dilangsung pada 27 November 2024.

"Kita sudah membagi pemilih disetiap TPS dengan tertinggi 581, tapi nantinya setelah dilakukan coklit bisa saja berkurang," ucap Suryadi Komisioner KPU Lombok Timur, Kadiv Perencanaan dan Informasi disela distribusi logistik pelengkapat pantarlih di Kantor KPU Lombok Timur. Ahad (23/6/2024).

Dari pemetaan itu, ungkap Suryadi berkeyakinan tidak akan ada TPS yang over load pemilih, namun jikapun ada TPS yang nantinya setah dilakukan coklit lebih pemilihnya dari 600, maka akan dialihkan pemilih tersebut ke TPS terdekat.

"Semua akan kita ketahui setelah semua pemilih terdata oleh Pantarlih," jelas Suryadi.

Pelantikan Pantarlih di sekretariat PPS di dalah satu desa hari ini, Senin 24 Juni 2024
Suryadi menyampaikan dengan adanya asumsi TPS over load karena itu bisa menjadi atensi dan menjadi pertimbangan untuk mencari solusi pihaknya jika telah dilakukan coklit.

Begitupun terkait pertimbangan dengan enggannya pemilih datang ke TPS untuk menyalurkan hak suaranya dengan alasan jauh ataupun beda dusun tempat memilih. Sehingga berpengaruh terhadap tingkat pastisipasi pemilih.

Tentu itu menjadi PR dan Pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin agar partisipasi pemilih pada Pilkada mendatang makin meningkat dari Pemilu 2024 kemarin.

"Kita belum masuk ketahapan sosialisasi, nanti semua itu kita akan turun kelapangan untuk memberikan pemahaman pada masyarakat terkait regulasi begitupun jumlah maksimal pemilih dalam satu TPS sehingga masyarakat memahami dan tetap antusias dalam menyalurkan hak pilihnya," terang Suryadi.

Terakhir, Suryadi berharap pada masyarakat untuk menerima dan memberikan dokumen resmi pada Pantarlih yang datang kerumah. Karena ini sangat penring untuk mendapatkan data pemilih yang valid.

"Kami berharap masyarakat memberikan dokumen resmi berupa KTP ataupun KK saat Pantarlih datang untuk mencoklit," harap Suryadi.

Sebagai informasi ada perbedaan jumlah pemilih di tiap TPS. Jika pada pemilu 2024 jumlah pemilih di tiap TPS maksimal 300 pemilih, sementara di pilkada 2024 nanti maksimal 600 pemilih. (RS)


Ikuti kami di berita google