Daftar Isi [Tampil]

Hamzani Wathoni, M.Ed. Saat ini menjabat Wakil Dekan Fakultas Bahasa Seni dan Humaniora (FBSH) Universitas Hamzanwadi bersama Baiq Helmalya Rositha.
LOMBOK TIMUR Radarselaparang.com ||  Baiq Helmalya Rositha, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Hamzanwadi Lombok Timur, NTB, berhasil mengukir prestasi membanggakan untuk menjadi duta SDGs di kancah Internasional.

Baiq Helmalya Rositha terpilih dan berhasil masuk dalam 40 besar Duta Sustainable Development Goals (SDGs) bidang Gender yang akan digelar Asia Pacific Youth SDGS Summit (APYSS) di Korea Selatan Agustus 2024. 

“Prestasi ini merupakan bukti nyata dari komitmen kampus dalam mewujudkan visi besar kampus berdaya saing global,” ujar Hamzani Wathoni, M.Ed. Saat ini menjabat Wakil Dekan Fakultas Bahasa Seni dan Humaniora (FBSH) Universitas Hamzanwadi, Selasa (23/7/2024).

Prestasi ini juga menjadi bukti konkrit tentang dedikasi dan kesiapan mahasiswa Hamzanwadi dalam mengambil peran serta mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam aspek kesetaraan gender.

Hamzani menegaskan, Duta SDGs merupakan program yang bertujuan untuk mengedukasi, menginspirasi, dan menggerakkan masyarakat, terutama generasi muda dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang dicanangkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). 

Ia menuturkan, seleksi untuk menjadi Duta SDGs sangat ketat, melibatkan ribuan peserta dari berbagai negara dan daerah di Indonesia. Proses seleksi ini meliputi penilaian berbagai aspek, termasuk pengetahuan, kepemimpinan, inovasi, serta kontribusi nyata dalam mempromosikan dan mengimplementasikan nilai-nilai SDGs. 

"Prestasi ini tidak hanya membanggakan keluarga besar Universitas Hamzanwadi, tetapi menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berprestasi dan berkontribusi positif bagi masyarakat," tandas Hamzani.

Selain itu, perjalanan seleksi Baiq Helmalya telah menunjukkan berbagai inisiatif dan proyek inovatif yang mendukung kesetaraan gender. Salah satu proyek unggulannya adalah edukasi gender berbasis usia bagi laki-laki dan perempuan.

Hal itu untuk mencegah kekerasan bagi individu yang mungkin timbul dari ketidakfahaman tentang kesetaraan gender, yang diharapkan akan memberikan dampak positif nyata bagi komunitas sekitar di masa mendatang. 

Menurutnya, isu gender ini menjadi penting, sebab kesetaraan gender tidak hanya tentang memberikan peluang yang sama bagi perempuan dan laki-laki, tetapi tentang menghilangkan hambatan struktural dan budaya yang mencegah perempuan untuk maju serta mendapatkan akses yang setara dalam berbagai bidang.

Hamzani mencontohkan isu itu seperti masuk ke ranah pendidikan, kesehatan, pekerjaan yang layak, dan representasi yang adil dalam posisi kepemimpinan baik sebagai kepala daerah dan berbagai kepemimpinan lainnya. 

Kesetaraan gender dan kepemimpinan perempuan merupakan dua isu yang terus mendapatkan perhatian dunia. Meskipun telah banyak kemajuan yang dicapai, namun tantangan dan hambatan masih menghalangi perempuan mencapai potensi mereka dalam berbagai bidang, termasuk politik, bisnis, dan sektor publik.

Dalam sejarah, kata Hamzani, ada banyak contoh perempuan sukses yang telah memecahkan stereotip dan membuka jalan bagi generasi berikutnya. Salah satu contohnya adalah Margaret Thatcher, yang dikenal sebagai "Iron Lady". 

Sebagai Perdana Menteri Inggris dari tahun 1979 hingga 1990, Thatcher adalah perempuan pertama yang memegang jabatan tersebut di Inggris dan merupakan salah satu pemimpin paling berpengaruh di abad ke-20. 

Kepemimpinannya yang tegas dan visi ekonominya yang kuat telah meninggalkan warisan yang signifikan. Contoh lainnya adalah Indira Gandhi, Perdana Menteri India pertama yang perempuan, yang menjabat dari tahun 1966 hingga 1977 dan kembali dari tahun 1980 hingga 1984. 

“Gandhi dikenal atas kebijakannya yang tegas dan upayanya dalam memodernisasi ekonomi India. Kepemimpinannya membuktikan bahwa perempuan dapat memegang peran penting dan membuat keputusan besar di panggung politik global,” ujar Hamzani jebolan Australia itu.

Ia juga mencotohkan konteks lokal di NTB, kehadiran Ummi Rohmi sebagai wakil Gubernur pertama dari kalangan perempuan juga bisa menjadi salah satu bukti bahwa peran perempuan tidak bisa di pandang sebelah mata, doktrin bahwa perempuan hanya mengisi dapur, kasur dan sumur sudah tidak relevan lagi dengan situasi hari ini.

Lebih lanjut ia menegaskan, keberhasilan Baiq Helmalya ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa lainnya untuk terus berusaha dan berkontribusi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Universitas Hamzanwadi akan terus mendukung dan memberikan fasilitas terbaik bagi mahasiswa untuk berkembang dan meraih prestasi.  

“Selamat kepada Baiq Helmalya Rositha atas pencapaian yang luar biasa ini. Semoga keberhasilan ini menjadi langkah awal untuk kontribusi yang lebih besar di masa mendatang,” pungkas Hamzani, Pria yang dikenal low profile itu. (RS)


Ikuti kami di berita google