Daftar Isi [Tampil]

DP3AKB gandeng YGSI Gelar Pertemuan Pembahasan Dan Diskusi Implantasi Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksual Di Sekolah Di Kabupaten yang dilaksanakan di SMPN 1 Jerowaru
LOMBOK TIMUR Radarselaparang.com || Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Lombok Timur (Lotim) Gelar Pertemuan Pembahasan Dan Diskusi Implantasi Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksual Di Sekolah Di Kabupaten yang dilaksanakan di SMPN 1 Jerowaru, Kecamatan Jerowaru. Senin, (15/7/2024).

Dimana kegiatan tersebut melibatkan lembaga Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) dengan program Power To Youth guna mendukung percepatan implemntasi pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual terhadap anak.

Hadir dalam acara tersebut, Kabid SMP Dikbud Lotim, Kabid DP3AKB Lotim, Kanit UPTD Jerowaru, Kepala Sekolah SMPN 1 Jerowaru beserta guru, pihak YGSI, Dan Puluhan Wali murit dari siswa siswi SMPN 1 Jerowaru.

Kepala Dinas DP3AKB Lotim melalui Kabid Perlindungan Anak H. Husnul Hadi dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa kegiatan yang sedang berlangsung itu merupakan kerja sama Pemerintah Daerah (Pemda) Lotim bersma lembaga YGSI guna mencetak terjadinya kekerasan seksual terhadap anak.

"Alhamdulillah Pemda Lotim sudah melakukan  kerjasama dengan Yayasan GSI untuk melakukan pencegah terhadap kasus kekerasan seksual terhadap anak," jelas Husnul.

Selain menjelasan pentingnya pendidikan kesehatan produksi dan seksual, kepada puluhan wali murit yang hadir, Husnul juga menjelaskan bahayanya bullying, baik dilingkungan sekolah ataupun di luar sekolah.

"Selain edukasi terhadap kekerasan seksual terhadap anak, pencegahan kasus bullying juga menjadi perhatian kami," Lanjut Husnul.

Sementara itu, Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan (Dikbud) Lotim melalui Kepala Bidang (Kabid) SMP Mamirudin dalam sambutannya mengatakan bahwa pentingnya melakukan pengawasan dan sosialisasi terkait implemntasi pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual lebih awal kepada para siswa siswi guna mencegah terjadinya pernikahan dini.

"Pengenalan perkembangan hormon yang terjadi pada anak-anak kita, perlu kita tahu dan memberikan mereka penjelasan supaya tidak disalah gunakan," Jelas

Kenapa di siswa jenjang SMP lanjutnya, karena perubahan hormon, bentuk tubuh anak-anak kita terjadi pada usia anak SMP, "Karena anak-anak kita tidak faham tentang bahanya seksual dan tidak faham tentang kesehatan refroduksi, jangan sampai mereka coba-coba dan akhirnya kebablasan, yang akhirnya menciptakan usia perkawinan usia muda," lanjutnya.

Yang sering terjadi dan kurang terkontrol adalah para siswa siswi atau anak-anak yang tinggal bukan bersama orang tua mereka, dimana perhatian dan kasih sayang dan kontrol terhadap kegiatan anak-anak tidak maksimal.

"Terutama para siswa siswi yang tinggal bersama kakek atau neneknya adalah anak-anak yang lebih rentan terhadap pernikahan di usia muda," kata ...

Ia berharap dengan pengawasan, perhatian dan pendekatan yang baik dan maksimal dari para orang tua dan lingkungan terdekat, bisa membuat anak-anak kita faham tentang pentingnya pendidikan kesehatan seksual.

"Bagaimanapun, pendidikan bagi anak-anak kita sangat penting, menjamin para anak-anak kita supaya mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya untuk masa depan mereka," Tutupnya.

Ditempat yang sama, Kepala Sekolah SMPN 1 Jerowaru Nursam mengatakan bahwa SMPN 1 Jerowaru adalah salah satu dari dua SMP yang menjadi sekolah Intervensi. Pemda dalam menjalankan sosialisasi
sampai saat ini masih ada ditemukan kasus pernikahan dini yang terjadi.

"Kami mengakui kalau masih ada satu dua kasus perkawinan anak di usia sekolah, namun ketika hal itu terjadi langsung kami lakukan tindakan penjangawan atau meminta kedua belah pihak membatalkan pernikahan itu," jelas Nursam.

"Dan bagi siswa siswi yang menikah masih di usia sekolah, dan selama satu tahun siswa itu tidak masuk, maka otomatis siswa itu kami keluarkan dari DAPODIK sekolah," tutupnya. (RS)


Ikuti kami di berita google