Daftar Isi [Tampil]

Jamaah Majelis ta'lim Desa Bintang Rinjani saat berada di masjid kuno Bayan.
LOMBOK TIMUR Radarselaparang.com ||  Mengambil momen berkah bulan Muharram 1446 Hijriah, Sebanyak 200 orang Jamaah Majlis Ta'lim se-Desa Bintang Rinjani, Kecamatan Suralaga, Mengadakan ziarah makam para wali Allah dengan berbagai alat transportasi yang digunakan, dari sepeda motor, mobil pribadi dan bus tradisional. Rabu 10/7/2024)

Berbagai elemen masyarakat juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini, dari Kepala Desa, Kawil, ustaz dan ustadzah, remaja masjid hingga KKP UIN Mataram.

Pimpinan Majelis ta'lim Desa Bintang Rinjani, TGH. Azwar Anas Mas'ud Abdullah, Ashsaulaty., QH., S.Pd. Mengatakan tujuan diadakannya acara ziarah makam ini untuk mengenang jasa guru dan mengirim doa untuk para ulama' sekaligus menyemarakkan tahun baru Islam.

"Di Makkah ada Baitul Atik yaitu Ka'bah dan di Lombok ada Masjid Atik (Masjid Kuno -red)," ucap TGH Azwar.

"Ketika berziarah ke makam itu dengan kita memperbanyak mendengar sejarah sehingga mengetahui secara mendalam siapa yang kita ziarahi," terang pengasuh Majlis ta'lim menegaskan kepada jamaah.

Rute ziarah makam pertama yang dikunjungi jama'ah yaitu perkuburan Umum Anjani yang dimana salah satu pendiri Majlis ta'lim dimakamkan di sana  yakni Ust.H. M. Masykur.

Rute kedua, Mengunjungi makam pendiri organisasi NW yang berada di Pancor yang merupakan guru dari pendiri Majlis Ta'lim dan hingga saat ini jama'ah masih tetap menerapkan ajarannya dalam segala aspek kehidupan.

Rute ketiga menuju makam Selaparang, makam ini merupakan makam keturunan dari pendiri organisasi NW. Beliau merupakan keturunan ke 7 dari raja Selaparang.

Rute keempat, Menjadi rute terakhir yaitu masjid kuno bayan.  Keempat rute ini merupakan satu mata rantai yang tidak bisa terpisahkan, dikarenakan pendiri Majlis ta'lim berguru kepada TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.

Perwakilan tokoh Agama Dusun Majuwet, Dalam penjelasannya mengatakan, Makam Selaparang dan makam bayan diibaratkan rantai pokok makanan yang tidak bisa terpisahkan, dikarenakan ketika mendapatkan Asma' di Makam Selaparang maka kaifiat pengamalannya akan didapatkan di masjid kuno bayan,  begitu juga sebaliknya. (RS)


Ikuti kami di berita google