Daftar Isi [Tampil]

Pj Bupati Lombok Timur, H.M. Juaini Taofik (Tengah) Fathurrahman Kadis Kesehatan (kiri) dan H. Hasni Pj Sekda (kanan)
LOMBOK TIMUR Radarselaparang.com
|| Dalam menyambut dan menyukseskan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024, Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur lakukan senam bersama di halaman Dinas Kesehatan (Dikes) sebagi upaya sosialisasi dan mengajak instansi terkait.

Hal itu disampaikan Pj Bupati Lombok Timur, H.M. Juaini Taofik dalam sosialisasi PIN Polio Lombok Timur 2024 kepada seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kantor Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Timur.

"Perlu ada partisipasi orang tua, dari guru, dari seluruh masyarakat untuk menyukseskan PIN Polio ini," ucap Pj Bupati Juaini. Jumat, (5/7/2024)

Juaini menjabarkan, PIN Polio Lombok Timur tahun ini akan menyasar 219.458 anak usia 0 hingga 7 tahun. Dan akan diselenggarakan pada tanggal 23-30 Juli 2024 mendatang.

Kasus polio, Ungkap Juaini, memang belum ditemukan di Lombok Timur hingga saat ini. Namun serangan virus tersebut menurutnya harus selalu diantisipasi.

"Kalau ditemukan satu kasus saja, daerah kita langsung berstatus KLB (Kejadian Luar Biasa)," terang Juaini.

Menurut Juaini, terdapat sejumlah faktor yang harus menjadi perhatian bersama dalam menjaga derajat kesehatan di tengah masyarakat. Salah satu yang utama adalah soal lingkungan.

Lalu faktor selanjutnya yang tidak kalah penting, ungkap Taofik, adalah kualitas pelayanan kesehatan.

"Tantangan kita hari ini bukan hanya  bicara jumlah faskes, tapi kualitas pelayanan kita yang paling utama. Jadi kata kunci yang harus kita perjuangan adalah kualitas pelayanan," tandas Juaini.

Di momen yang sama, Kepala Dikes Lombok Timur, Fathurrahman, menekankan betapa efektifnya imunisasi dalam mencegah serangan virus polio.

Merespon terkait adanya keraguan dalam masyarakat terkait status halal vaksin polio, Fathurrahman menegaskan bahwa vaksin tersebut sudah melewati serangkaian proses uji. Mulai dari lembaga kesehatan hingga lembaga keagamaan sepertinya Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Kalau prosesnya sudah begitu kan artinya tidak ada yang perlu diragukan lagi," ucap Fathurrahman.

Polio sendiri merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Polio. Polio dapat menyebabkan kelumpuhan permanen dan bahkan kematian akibat gagal atau lumpuhnya sistem pernapasan.

Semua lapisan masyarakat perlu mewaspadai timbulnya penyakit tersebut sebagai ancaman. Pasalnya, Polio merupakan penyakit menular dan berdampak besar dan panjang bagi kesehatan.

"Ayo bawa anak anda (usia 0-7 tahun) pada Pekan Imunisasi Nasional Tahap 2 (PIN 2) untuk mendapatkan 2 kali pemberian tetes polio." tutup Fathurrahman. (RS)


Ikuti kami di berita google