Kepala Sub Bagian Tata Usaha BPN Lombok Timur Syafrudin Yusuf |
Terbaru berdasarkan penjelasan Kepala Sub Bagian Tata Usaha BPN Lombok Timur, Syafrudin Yusuf, Mewakili Kepala BPN, Menyampaikan PTSL saat ini sedang tahapan pengolahan Data, artinya sedang berproses, meskipun tidak sedikit kemudian yang belum melengkapi persyaratan.
"Saat ini sedang pengolahan data, artinya tengah dalam proses yang sebelumnya juga sudah dilakukan pemberkasan maupun pengukuran,"Ungkap Syafrudin yang kebih akrab dipanggil Affan. Selasa ( 30/7/2024 ).
Sementara lanjut Affan, jumlah pengajuan pada pertengahan tahun sebanyak 7.500, sedangkan sertifikat yang sudah terbit mencapai 50 persen, angka tersebut sangat memungkinkan untuk bertambah mengingat program PTSL sendiri untuk waktunya selama satu tahun.
"Dari penerbitan Sertifikat sendiri hampir 50 persen, angka tersebut terus meningkat seiring banyaknya pemohon disamping target yang sudah ditetapkan,"ujar Affan.
Di satu sisi biaya sertifikat PTSL berdasarkan SKB tiga menteri untuk NTB sebesar 350.000, hanya saja untuk biaya BPN sendiri menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat dengan Pemerintah Desa, kendati demikian pihaknya mengingatkan ancaman Pidana apabila mengambil lebih dari biaya dari yang sudah ditetapkan.
"Biaya yang ditetapkan maksimal 350 ribu bisa juga kurang sesuai kesepakatan masyarakat, tetapi untuk biaya BPN tidak ikut campur, tetapi perlu diketahui ada dampak hukum ketika ditarik lebih dari yang sudah ditetapkan,"papar Affan.
Masih kata Safrudin, beberapa kendala juga turut menghiasi perjalanan program PTSL 2024, karenanya BPN Lotim berencana untuk menambahkan Desa untuk menjadi penerima manfaat PTSL.
"Kendala pasti ada, terutama pemohon tentunya, akan tetapi kami juga kini tengah fokus untuk menambah Desa untuk menjadi Penerima PTSL, terutama kepada Desa Yang memang sudah diusulkan tahun sebelumnya namun belum terakomodir,"papar Affan.
Lebih jauh Affan membeberkan target PTSL 2024 Adalah 10.307 bidang, dengan mencakup 6 Desa. Dengan jumlah tanah yang belum tersertifikasi di Lombok Timur mencapai 200.000 lebih, jumlah terbanyak dari 10 Kabupaten Kota di NTB.
"Target tahun ini 10.307 tetapi apabila tidak mencapai target dari Desa sasaran, maka akan diambil dari desa yang berdekatan atau dari penganjuan tahun sebelumnya," tutup Affan. (RS)
Ikuti kami di berita google