Tim penilai dari kementrian Kesehatan saat meninjau loksi pengolahan sampah RSUD R Soedjono Selong |
Pencapaian ini guna menuju Green hospital dengan konsep perpaduan antara unsur kesehatan dan lingkungan di sekitar rumah sakit.
Hal ini disampaikan Direktur RSUD R. Soedjono, dr Hasbi Santoso, Bahwa konsep ini diinisiasi kepala Instalasi kesehatan lingkungan rumah sakit di tahun 2021 pada waktu covid yang sampahnya banyak dan harus diurai.
Dan di tahun 2022 itu dilakukan inovasi dalam pengelolaan sampah tersebut khususnya sampah organik rumah sakit yang di olah menjadi kompos Visitasi Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Nasional 2024
Kemudian 2023 sudah mulai berproduksi dan membuat dalam betuk kemasan kantong dengan kafasitas 2 kilo gram, dan itu disosialisasikan pada masyarakat berbentuk baner di rumah sakit apa bila ada pengunjung rumah sakit yang membawa sampah anorganik berupa 10 botol plastik bisa ditukarkan dengan 1 kantong kompos.
"Sementara untuk botol plastik itu, kita punya binaan dalam pengelolaannya yakni Desa Dasan Lekong. Mengeloh botol platik terssbut menjadi meja kursi styrofoam sintesis yang bernilai tinggi," terang dr Hasbi saat menerima tim visitasi dalam rangka penilaian tenaga kesehatan teladan tingkat nasional tahun 2024. Jumat (12/7/2024)
Dikesempatan yang sama, Ketua Tim visitasi kementrian kesehatan, dr Wiendra Binti Edict Waworuntu, didampingi dr Vemmy Rialianty Jeane Walangitan menyampaikan, semua program yang sudah dicanangkan ini harus sesuai dengan kriteria dalam beeinovasi, sudah berapa lama inovsi ini dijalankan, dan yang terpenting suport dari rumah sakit sendiri terhadap program tersebut serta keberlanjutan program itu."Tadi kami juga sudah turun mengecek kebenaran portopolio dengan kenyataan dilapangan," ungkap dr Wiendra.
Dikatakan Ia bersama Tim baru mengunjugi 3 kandidat dari 28 perserta di NTB. Namun ditegaskan inovasi ini bukan semata-mata untuk meraih juara tetapi kebermanfaatan dari inovasi ini dapat dirasakan oleh masyarakat dan dapat ditiru oleh rumah sakit lain di seluruh Indonesia.
Juga dikatakan, Dangan adanya inovasi ini bisa meningkatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat sekitar dan bangsa Indonesia umumnya makin meningkat tarap pelayanan kesehatan.
"Pemberian penghargaan ini sebagai suport bagi nakes lain untuk terus berkarya untuk bangsa," tegas Wiendra.
Sementara itu, Kapala Desa Dasan Lekong, Rajabul Akbar, Bahwa di desa yang dipimpinnya atas binaan dari RSUD R Soedjono Selong, Dalam pengelolaan sampah anorganik dinamakan Bank Sampah Inges kepanjangan dari Indah Nyaman Gemilang Sejahtera
"Dengan sampah dari botol plastik yang didrop RSUD Selong kami ubah menjadi bahan berharga seperti tempat duduk styrofoam," terangnya.
Sementara itu, salah satu keluarga pasien bernama Afif, Menyampaikan dirinya tau bahwa adanya pengelolaan sampah menjadi pupuk kompos yang dilakukan RS Soedjono selong melalui sosialisasi saat anaknya dirawat.
"Saat melihat baner rumah sakit, saat tentu tidak membuang sampah sembarangan tetapi menukarkannya untuk mendapatkan pupuk kompos," ungkapnya singkat didepan tim penilai. (RS)
Ikuti kami di berita google