Daftar Isi [Tampil]

Universitas Hamzanwadi menggelar workshop pengembangan mata kuliah wajib kurikulum (MKWK) berbasis Project Citizen dengan menghadirkan pakar Prof. Dr. H. Dasim Budimansyah, M.Si dosen UPI Bandung.
LOMBOK TIMUR Radarselaparang.com ||  Universitas Hamzanwadi menggelar workshop pengembangan mata kuliah wajib kurikulum (MKWK) berbasis Project Citizen yang terintegrasi pada pendidikan tinggi selama 2 hari, mulai 22-23 Juli 2024 dengan menghadirkan pakar Prof. Dr. H. Dasim Budimansyah, M.Si dosen UPI Bandung.

Wakil Rektor Bidang Akademik Dr Abdullah Muzakar, M.Si mengatakan kegiatan ini bertujuan meningkatkan kualitas pembelajaran dan memberikan pemahaman yang mendalam kepada dosen tentang penerapan project citizen dalam mata kuliah wajib.

Abdullah Muzakar menekankan pentingnya integrasi project citizen dalam kurikulum untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya memiliki kompetensi akademik, tetapi juga mampu berkontribusi secara aktif di masyarakat. 

"Dengan metode project citizen, mahasiswa akan lebih terlibat dalam isu-isu sosial dan politik yang relevan, sehingga mereka bisa menjadi agen perubahan di lingkungan mereka masing-masing," ujarnya, Kamis (25/7/2024).

Workshop ini dihadiri oleh sejumlah dosen dari berbagai fakultas di Universitas Hamzanwadi. Selama workshop, peserta diberikan pemahaman tentang Project Citizen, teknik pengajaran yang efektif.

Hal ini dilakukan agar dosen mampu mengimplementasikan proyek tersebut dalam mata kuliah mereka. Selain itu, peserta juga diajak untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman tentang tantangan dan peluang dalam penerapan Project Citizen di kelas.

Kegiatan ini diharapkan menghasilkan kurikulum yang lebih responsif terhadap kebutuhan dan perkembangan zaman. Melalui project ini, kampus berkomitmen mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademis, tepi peduli dan berkontribusi terhadap perbaikan sosial.

"Mari kita bersama-sama menciptakan generasi muda yang tidak hanya pintar, tetapi juga memiliki kepekaan sosial yang tinggi. Melalui Project Citizen, kita bisa mewujudkan visi tersebut," harapnya.

Wakil Dekan FIP sekaligus tim pemenang hibah Kementerian, Dr Lalu Parhanuddin menambahkan, implementasi project citizen dalam kurikulum tidak hanya akan meningkatkan kualitas tetapi juga memberikan dampak positif pada pengembangan karakter mahasiswa.

"Proyek ini merupakan langkah strategis untuk mengintegrasikan teori dengan praktik, yang memungkinkan mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan mereka dalam konteks yang lebih nyata dan relevan," ujarnya. 

Parhanuddin menjelaskan, hibah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tersebut akan digunakan untuk mengembangkan modul dan pelatihan tambahan bagi dosen agar mereka dapat mengadopsi dan mengadaptasi metode project citizen secara efektif.

Ia juga menambahkan, dukungan dari kementerian sangat penting untuk suksesnya program ini. Dengan adanya dukungan finansial dan fasilitas yang memadai, pihaknya dapat lebih fokus dalam mengembangkan materi ajar.

“Termasuk melaksanakan pelatihan yang berkualitas tinggi. Ini merupakan bentuk komitmen kami untuk memastikan bahwa mahasiswa tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan yang mendalam tetapi juga keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan di masyarakat," jelasnya.

Parhanuddin berharap, dengan terjalinnya kerjasama antara Universitas Hamzanwadi dan berbagai pihak terkait, hasil dari workshop ini dapat diimplementasikan secara luas dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perbaikan kualitas pendidikan tinggi.

"Kami percaya bahwa dengan menerapkan project citizen, kita dapat mencetak generasi yang lebih kritis, kreatif, dan peduli terhadap lingkungan sosial mereka," tutup alumni UPI Bandung itu. (RS)


Ikuti kami di berita google