Fahrullah perwakilan Agronomis PT Suryanusa Agro Makmur prodak Gramoxone saat memberikan pemaparan pada petani |
Disampaikan, Fahrullah, perwakilan Agronomis PT Suryanusa Agro Makmur prodak Gramoxone, Dalam pengaplikasian Dosis Gramoxone sangatlah ekonomis karena cukup rendah, yaitu ± 1 ml/liter jika kita menggunakan tangki berukuran 17 liter maka pengaplikasian Gramoxone ± 17 ml atau ± satu tutup kemasan.
Penggunaan Herbisida Gramoxone cukup mudah, dengan menggunakan 2-3 tutup botol dicampur dengan air sebanyak 14 Liter kemudian di semprotkan ke gulma yang ingin di basmi."Efek dari penyemprotan bisa kita lihat dalam jangka waktu 2-3 hari, Maka gulma akan mati dan mengering," terang Fahrullah.
Herbisida Gramoxone SL 2.0 Dalam penggunaannya dengan hasil yang bekerja cepat hanya dalam waktu 48 jam, Gramoxone ® SL 2.0 memberikan pembasmian rumput liar dan gulma berdaun lebar yang mudah, fleksibel, dan dapat diandalkan.
Gramoxone merupakan Herbisida kontak purna tumbuh berbentuk larutan dalam air berwarna hijau tua, untuk mengendalikan gulma berdaun lebar, sempit dan teki pada persiapan lahan budidaya jagung (TOT), padi (TOT), jagung, kakao, dan kelapa sawit.
Gramoxone Bekerja Sangat Cepat Menghentikan Kompetisi Gulma, Tidak Terpengaruh Oleh Hujan Dan Dengan Pengendalian Gulma Yang Sangat Luas. Keunggulan Herbisida Gramoxone ini Tahan hujan Tahan lama menghentikan gulma."Karenanya hari ini kita memberikan edukasi pada para petani terkait tata cara pemakaian dan tidak berdampak pada konsumen dan lingkungan pertaniannya," pesan Fahrullah.
Setelah pemakian Gramoxone diharapkan petani jangan, merokok ataupun mengkonsumsi makanan untuk menghindarai keracunan pada pengguna.
"Usahakan setalah memakai Gramixone petani harus cuci tangan dulu hingga bersih dan mandi baru beraktifitas lain," pungkas Fahrullah.
Sementara itu, M. Hidayatullah, Salles Eksekutif Wilayah Lombok, Menyampaikan untuk pelatihan penggunaan racun paraquat khususnya herbisida Gramoxone ini tetap dilakukan minimal 1 kali setahun untuk mengeduksi petani tatacara pemakaian yang baik dan benar agar tidak berdampak pada diri sendiri dan lingkungan sekitar.
Bila dilihat pemakaian Gramoxone di Kecamatan Suaralaga yang tinggi tentu ini menjadi perhatian perusahaan pada konsumen agar bisa memahami dampak bisa salah menggunakan.
Disampaikan agar para petani ini terhidar dari keracunan dan tata cara pertolongan pertama, Pihaknya menghadirkan Dinas Kesehatan melalui Dokter di Puskesmas Suralaga untuk memberikan pemahaman yang lebih mendetail.
"Dalam edukasi ini, kami dari PT syagenta Indonesia dan PT Suryanusa Agromakmur menghadirkan dari Dinas terkait baik dari Dinas Pertanian dan Dinas Kesehatan Lombok Timur dalam menyampaikan materi dan diharapkan petani yang hadir dapat menularkan pengetaguannya pada petani disekitarnya sebagai duta berjalan," tutup Hidayatullah.
Diakhir acar semua peserta pelatihan diberikan kalibrasi dan simulasi tata cara pemakaian gramoxone dengan harapan semua petani dapat memahami dan bisa mengaplikasikan serta memberitahukan petani lain disekitarnya. Dan petani yang sudah mengikuti pelatihan dan dinyatakan layak diberikan sertifikat. (RS)
Ikuti kami di berita google