Pemberian sertifikat pelatihan terhadap petani yang dinyatakan lulus pelatihan |
Disampaikan, H. Syafrizal Direktur Eksekutif Alister, Sesuai Peraturan Menteri nomor 43 tahun 20149 tentang penggunaan herbisida terbatas karena itu menggunakan pertisida itu harus dilatih agar terhindar dari dampak penggunaan herbisida baik terhadap petani sendiri maupun lingkungan sekitar.
Disebutkan penggunaan pestisida itu dalam enam tepat, yaitu tepat sasaran, tepat mutu, tepat jenis, tepat waktu, tepat dosis dan konsentrasi serta tepat cara penggunaannya.
"Tentu 100 orang dari ribuan petani di Lombok Timur yang terpilih ini sangat beruntung," ucap Syafrizal.
Dikatakan Syafrizal, Tujuan utama pelatihan ini bagaimana meningkatkan wawasan petani dalam penggunaan pertisida dengan baik sehingga terhindar dari dampak dari penggunaan pertisida tersebut baik pengguna maupun lingkungan
"Karenanya pertisida ini bersifat racun. Karenanya kita mendatangkan ahlinya dengan menghadirkan dari Dinas pertanian dan Dinas Kesehatan," ungkap Syafrizal.
Karena itu, Kafrizal, berharap semua peserta mengikuti pelatihan ini dengan baik karena ini sangat bermanfaat untuk para petani dalam penggunaan perisida dengan baik dari dinas pertanian memberikan materi cara menghitung larutan pertisida dengan baik sehingga mendekati kebenaran dan dari Dinas Kesshatan memberikan pengetahuan agar terhindar dari dampak penggunaan pertisida.
"Dan nantinya para peserta juga akan diberikan sertifikat pelatihan bagi yang memenuhi syarat," pungkas Syafrizal.
Ditempat yang sama, Direktorat pupuk pertisida, Hendri Rahman, Menyampaikan pelatihan ini sifatnya praktis bukan teori lagi, kalau sudah pelatihan ini jangan lupa memberikan informasi pada masyarakat yang lain agar diketahui, karena tidak semua mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan ini.
"Kami tentu sangat mengapresiasi pada Alishter yang terus melakukan sosialisasi penggunaan herbisida terbatas pada petani sebagai perpanjangan dari perusahaan herbisida,"
Selaku Ketua Alishter NTB, Abdullah, SP., MM.Inov. Bahwa Alishter ini merupakan aliansi yang beranggotakan perusahan dengan produsen herbisida terbatas dengan menjadi fasilitator mewakili perusahaan dalam memberikan pelatihan pada petani dalam penggunaan herbisida.
Dan tentu perusahan ini tidak bisa memberikan pelatihan dengan turun langsung kepada konsumen, sehingga Alishter inilah yang menjadi pernjangan peruhaaan yang tergabung dalam alishter.
Dikatakan Abdullah, Khusus Alishter NTB Pelatihan ini merupakan agenda tahunan selalu melakukan pelatihan dengan melihat daerah yang penggunaan herbisida terbatas dengan dosis teringgi seperti daerah pengasil jagung, padi, dan sayaur."Nanti secara priodik terus akan kita lakukan pelatihan sehingga bisa mengurangi dampak penggunaan herbisida ini baik pada pengguna maupun terhadap lingkungan," terang Abdullah.
Sementara itu, M. Uzai Salah seorang petani yang ikut pelatihan menyampaikan, Ia sangat berterimasih atas pelatihan ini karena selama ini hanya melihat pengunaan dari label herbisida yang dibeli di toko pertanian.
Dengan pelatihan ini kami langsung melihat dan memperaktikkan secara langsung baik dari segi takaran penggunaan hingga tata cara penggunaan agar aman," ungkap Uzai.
Diakhir acara dilakukan selebrasi dengan memperaktikkan pada petani cara pemakaian herbisida dengan benar dan aman sehingga saat melakukan penyemprotan tidak berdampak pada diri sendiri dan lingkungan pertaniannya. (RS)
Ikuti kami di berita google