TKP gantung diri |
Dari informasi yang berhasil dihimpun Aparat kepolisian Polsek Selong Polres Lombok Timur, Menurut keterangan istrinya, Hj Haniah (57) Sekira pukul 19.40 wita HAB (61) yang merupakan korban bunuh diri dengan cara gantung diri ini pergi ke Polindes Sekarteja untuk meminta obat dengan alasan kepalanya pusing dan diberikan paracetamol kaplet 500 mg.
Setelah meminum obat korban istirahat dan beberapa saat kemudian bangun dan langsung makan malam selanjutnya istirahat kembali kemudian, Namun tanpa sepengetahuan istrinya ternyata korban telah keluar kehalaman rumahnya sehingga pada saat istri korban bangun dan keluar rumah sekitar pukul 02.00 wita untuk mengambil air wudhu tiba - tiba melihat orang korban sudah dalam posisi tergantung di pohon jambu belakang rumahnya dengan posisi tergantung terjerat tali nilon.
Melihat kejadian tersebut istri korban meminta tolong kepada tetangga dan serta menghubungi anak - anak korban dan kepala lingkungan selanjutnya setelah anak - anak korban datang langsung menurunkan korban dan membawanya ke dalam rumah untuk di semayamkan sambil menunggu pihak kepolisian datang untuk melakukan olah TKP dan pemeriksaan terhadap korban.
Kejadian tersebut dibenarkan oleh Kapolres Lombok Timur melalui Kasi Humas, Iptu Nikolas Osman, Mengatakan pada saat kepolisian tiba korban dalam posisi sudah diturunkan dengan alasan kasihan terhadap korban dan pihak keluarga telah menerima kematian yang dialami korban merupakan musibah dan tidak bersedia untuk dilakukan otopsi.
Serta tidak akan melakukan tuntutan secara hukum sesuai perundang - undangan yang berlaku dan telah dengan ikhlas menerima kejadian tersebut karena menurut istri dan anak - anak korban berikut keluarga lainnya menerangkan terkait latar belakang Korban yang sampai saat ini masih dalam perawatan RSJ sejak tahun 2018 akibat trauma gempa.
"Tim Inafis polres bersama Polsek Selong telah mendatangi TKP dan telah melakukan olah dan cek TKP dan
Dari hasil pemeriksaan bahwa korban murni gantung diri sesuai bekas jeratan tali dan kotoran yang keluar di TKP," terang Nikolas. (RS)
Ikuti kami di berita google