Korban meninggal dunia usai Lomba lari 5 KM sambut 17 Agustus tingkat Desa Lendang Nangka Kecamatan Masbagik |
Siswa tersebut atas nama Muh. Windi Saputra (15), Pelajar Kelas 3 MTs Zaenul Hasan Lendang Nangka meninggal dunia usai mengikuti Lomba Lari 5 KM yang di adakan oleh Panitia HUT RI ke 79 tahun, Desa Lendang Nangka, Kecamatan Masbagik.
Dari informasi yang dikumpulkan Polsek Masbagik, Polres Lombok Timur, Korban dan 15 murid yang lain berangkat dari sekolah ke Alun-Alun Desa Lendang Nangka (lokasi acara-red) sekira pukul 07.30 Wita untuk mengikuti lomba lari 5 Km yang di adakan oleh Panitia HUT RI ke 79 Desa Lendang Nangka.
Sebelum kegiatan Lomba Lari di mulai, Sempat guru menanyakan kepada korban apakah sudah sarapan atau belum dan di jawab belum oleh korban kemudian guru memberikan uang sebesar 50 ribu kepada korban untuk membeli nasi bungkus dan bersama temannya kemudian sarapan.
Sekira pukul 08.30 wita, Lomba Lari 5 Km di mulai dengan titik star Alun-Alun Desa Lendang Nangka/S4 Ld. Nangka sampai S3 Gerami Desa Sikur balik lagi S4 Desa Lendang Nangka dan korban bisa menyelesaikan lari sampai ke garis finis dengan urutan ke 5 (lima) dalam kondisi baik/normal kemudian korban duduk-duduk di bundaran Alun-Alun Desa Lendang Nangka sambil minum air gelasan merk Laka-laka bersama perserta yang lain.
Dan setelah 5 menit korban minum air korban terlihat gemetaran/kejang dengan posisi tidur kemudian oleh Guru Mahmud bersama Ketua BKD langsung membawa korban memggunakan sepeda Motor ke Puskesmas Lendang Nangka.
Dikatakan Mahmud seorang Guru MTs Zaenul Hasan, Menerangkan korban sebelum mengikuti lomba lari dalam kondisi sehat dan tidak ada keluhan. Sebelum korban mengalami gemetaran kemudian Kejang-kejang sempat minum air putih gelasan bersama peserta yang lain.
"Pada saat korban kejang-kejang dan kemudian pingsang kemudian memanggil Ketua BKD untuk membantu memberikan pertolongan dan selanjut bersama Ketua BKD langsung membawa korban ke Puskesmas Lendang Nangka," terang Mahmud.
Ditempat yang sama, Herman Hadi, Panitia Lomba HUT RI ke 79 Tahun Desa Lendang Nangka menerangkan, Pada saat Lomba Lari, Ia bertugas sebagai pemandu (MC) acara dan kegiatan di mulai sekira pkl 08.30.Wita dengan jumlah peserta Lomba Lari untuk laki-laki sebanyak 25 orang.
"Korban bersama peserta yang lain semua sampai ke garis Finis dengan jarak tempuh 5 KM dengan waktu sekitar 45 menit," ungkap Herman.
Karena korban kelihatan kecapaian, Terang Herman, Ia memberitahukan ke Guru pendamping melihat kondisi korban, dan tidak beberapa lama melihat korban sudah di larikan oleh Gurunya menggunakan Sepda Motor ke Puskesmas Lendang Nangka.
Dalam kegaiatan Lomba tersebut Panitia sudah menyiapkan dan menstandbyekan petugas dan mobil ambulan untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan.
"Namun pada saat kejadian mobil ambulans dan petugas dari PKM Lendang Nangka sedang menjemput peserta lari Putri yang kecapaian," ungkap Herman.
Sementara dokter Puskesmas Lendang Nangka, dr. Maftuah, Menerangkan korban tiba di PKM sekira pkl 09.15 kemudian masuk di ruang UGD dan.selanjutnya di lakukan pertolongan dan pemeriksaan awal.
Pada saat dilakukan Pemeriksaan terhadap korban, Dennyut nadi tidak teraba, tangan dingin dan henti napas (meninggal). Pada tubuh bagian luar tidak ditemukan gejala lain yang dimungkinkan penyebab kematian korban.
"Kami belum berani memastikan penyebab dari kematian korban karena harus adanya Pemeriksaan lebih lanjut, dan dari pihak keluarga tidak mau melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan langsung membawa mayat korban pulang," ungkap dr Maftuah.
Kejadian tersebut dibenarkan Humas Polres Lombok Timur, Menyatakan atas keterangan Kadus Semertak Sari Desa Lendang Nangka, Dari Pihak keluarga menerima kejadian meninggalnya korban dan di anggap sebagai musibah dan tidak menuntut siapapun atas kejadian tersebut.
Dari pihak keluarga menerima kematian korban dan menganggap kejadian sebagai musibah dan tidak menuntut dilakukan pemerimsaan lanjut (otopsi) dan tidak akan menuntut pihak manapun dalam kematian korban.
"Rencana pemakaman akan dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 08 Agustus 2024 karena masih menunggu orang tua (bapak) korban datang dari Kabupaten Sumbawa," terang Nikolas. (RS)
Ikuti kami di berita google