Dikusi publik Jerat Maut Narkoba dan Judi Online ancam generasi muda Indonesia |
Pembantu Rektor tiga Bidang Kemahasiswaan, Hayyi Akrom, dalam diskusi jerat maut dan Narkoba di Auditorium IAIH Pancor Lotim, mengatakan, baginya mahasiswa IAIH Pancor, bagian dari elemen penting dalam perjalanan bangsa. Sehingga mereka mahasiswa, sedini mungkin harus disadarkan apa yang menjadi musuh bagi mereka.
Karena diketahui, pengunaan narkoba dan Judol, sangat marak ditengah masyarakat. Maka harus dipastikan, bahwa generasi muda terutama mahasiswa sebagai bagian dari komponen yang terlibat melawan segala bentuk peredaran dan penggunaan obat terlarang, termasuk Judol tersebut.
"IAIH Pancor secara tegas bagian elemen bangsa, yang terus melawan segala bentuk peredaran dan penggunaan narkoba dan Judol, karena kita semua tahu ini sangat merugikan bangsa kita,"tegasnya.
"Dalam tata tertib kemahasiswaan, jelas mahasiswa yang kedapatan menggunakan obat terlarang, itu adalah pelanggaran berat. Kami tidak pandang bulu, siapa pun itu konsekuensinya dikeluarkan dari kampus," sambungnya.
Pada kesempatan itu, Penjabat Bupati Lotim HM Juani Taofik, melalui Asisten Bidang Pemerintahan, H Hadi Fathurrahman, mengatakan, peredaran dan penyalahgunaan narkoba serta Judol, menjadi perhatian serius Pemda Lotim. Bahkan informasi diterimanya dari Satua Reserse Narkoba Polres Lotim, bahwa yang mendekam dibalik jeruji besi itu sekitar 60 persen sampai 70 persen itu terjerat kasus narkoba.
Tentu Ini menjadi hal yang cukup miris dan masalah sangat besar. Sehingga mengajak semua pihak termasuk mahasiswa, bagaimana melakukan hal-hal positif, gerakan bersama mencegah hal ini terjadi, meminimalisir dan mitigasi, bekerjasama dengan Polres Lotim menyisir lokasi yang menjadi sarang narkoba
"Kita akan memperkecil gerakan peredaran narkoba di Daerah. Dan harapan kita bersama, mensterilkan Lombok Timur dari narkoba. Minimal mengurangi dengan cepat, jangan sampai geneasi kita tercemar narkoba,"lugasnya.
Selain peredaran dan penyalahgunaan narkoba menjadi kekhawatiran, termasuk pula Judol bagian yang menjadi kekhawatiran kita. Informasi dari Kementeria Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dalam sehari menghapus 10 ribu lebih situs atau akun Judol. Kendati telah di hapus, akan tetapi akun Judol baru tetap muncul kembali.
"Setidaknya kita melakukan pencegahan mulai dari keluarga. Terus memberikan pemahaman pada masyarakat, apa dampak buruk narkoba dan judi online,"tandasnya.
Pada kesempatan itu, dihadapan mahasiswa, Kasat Narkoba Polres Lotim, IPTU Muhammad Naufal Trinugraha, SIK memberikan penjelasan jenis-jenis Narkoba dan jenis barang lainnya yang sama-sama memiliki kandungan zat adiktif, yang membahayakan. Sementara Kepala Dinas Kominfo dan Persandian, memberikan pemahaman dampak Judol bagi generasi muda dan masyarakat. (RS)
Ikuti kami di berita google