Daftar Isi [Tampil]

PB NW melalui LAZAH NW berbagi air bersih. Ketua PW LAZAH NW NTB Sayuti saat menuangkan warga air bersih di RT Lendang Belo, Desa Selaparang, Kecamatan Suela
LOMBOK TIMUR Radarselaparang.com
|| Organisasi Nahdlatul Wathan (NW) sebagai organisasi Pendidikan, Dakwah dan Sosial kemasyarakatan berbagi air bersih pada masyarakat yang membutuhkan dengan menggandeng lembaga yang di naungi nya Lembaga Amal Zakat Infaq Shodaqoh dan Hibah Nahdlatul Wathan (LAZAH NW).

Sebagaimana tujuan Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) TGKH Lalu Gede Muhammad Zainuddin Ats-sani mendirikan LAZAH NW yang merupakan lembaga dikhususkan dalam menangani kemaslahatan ummat salah satunya masalah kekeringan yang saat ini melanda sebagian wilayah di Kabupaten Lombok Timur yang sudah memasuki masa kekeringan.

Saat ini LAZAH NW membagikan air bersih di dua Desa Kecamatan Suela yakni di Dusun Pesorongan Desa Suntalangu dan  Dusun Lendang Belo Desa Selaparang dengan jumlah air besih yang di drop 40 ribu liter air bersih dengan masing-masing Dusun mendapatkan jatah tiga tanki air. Sabtu (21/9/2024)

Dikatakan Ketua PW LAZAH NW NTB, Sayuti, Sesuai instruksi PB NW Maulana Syaikh TGKH. Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani melihat kondisi masyarakat bagian utara tepatnya di Kecamatan Suwela sejak masuk bulan Agustus telah mengalami kekeringan sehingga masyarakat setempat harus mengambil air minum saja harus berjalan hingga 5 kilo.

"Karenanya hari ini kami dari LAZAH NW sesuai tupoksi atas instruksi PBNW kami menyalurkan air bersih untuk masyarakat," ucap ustaz Sayuti.

Diterangkan Ustaz Sayuti untuk penyaluran air bersih ini sebelumnya telah menerima pengajuan bantuan air bersih dari cabang NW yang wilayahnya terkena dampak kekeringan dan hingga hari ini sudah lebih dari 10 wilayah menyampaikan permohonan untuk dibantu masalah air bersih.

"Dengan banyaknya pengajuan ini kami dari LAZAH NW melihat skala prioritas yang paling parah mengalami masalah kekurangan air ini dan lendang belo dan pesorongan ini sangat memperihatinkan," terang Ustaz Sayuti.

Dengan melihat kondisi ini, Ungkap Ustaz Sayuti, Tidak mungkin akan terus menerus bisa diberikan suplai air bersih  karena itu tidak efektif tetapi bagaimana pemerintah daerah memberikan solusi akan air bersih ini. Bila melihat jaringan air bersih yang ada masih sangat jauh dari kata cukup. Karenanya ia berharap pemerintah daerah melirik masalah kebutuhan vital ini selain infrastruktur jalan.

"Kami dari LAZAH NW siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah mencarikan solusi air bersih ini," ungkap Ustaz Sayuti.

Ditambahkan Sekretaris PW LAZAH NW NTB, Muhammad Nawawi Ishaq, Untuk penyaluran hari ini difokuskan di dua Dusun dengan masing-masing Dusun 3 tangki dengan ini 6000 liter sehingga hari ini LAZAH NW menyalurkan air sejumlah 40.000 liter.

"Bantuan ini terus kita galakkan karena target kita hingga 100.000 liter akan tersalurkan," ungkap Nawawi.

Begitu juga dengan dikatakan Ketua RT Lendang Belo, Desa Selaparang, Amaq Rodi Mewakili seluruh masyarakat diwilayahnya mengucapkan terimakasih yang mendalam pada LAZAH NW yang mau melirik kondisi wilayahnya dengan mengirimkan bantuan air bersih.

"Saya mewakili seluruh masyarakat disini mengucapkan terima kasih pada LAZAH NW yang telah memberikan bantuan air bersih ini," ungkap Amaq Rodi.

Disampaikan Amaq Rodi, di wilayah nya ini kurang lebih 240 jiwa dengan 80 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal dan setiap harinya harus mengambil air ke sungai Lemor yang jaraknya lebih dari 5 kilo meter. Dan kondisi ini sudah berlangsung sejak bulan Agustus kemarin hingga hari ini.

Terharu dapat air bersih dari LAZAH NW
Karenanya, Ia berharap pemerintah daerah mau melirik dusun nya dengan memberikan bantuan berupa pipa agar air yang mengaliri wilayahnya lebih lancar karena bila memasuki musim kemarau terasa beban masyarakatnya sangat berat terutama masalah air bersih.

"Kalau sudah musim kemarau begini kami harus bisa mengatur diri dengan jerigen berisi 5 liter air saja harus bisa sehari semalam buat kebutuhan minum dan memasak," ungkapnya.

Untuk kebutuhan mandi dan mencuci harus ke sungai Lemor makanya kalau mandi bisa sampai 3-4 hari tidak mandi sakalian pergi untuk mencuci pakaian.

"Itu pun bagi masyarakat yang punya kendaraan bermotor, untuk yang tidak punya harus bersusah payah atau menyewa motor untuk memenuhi kebutuhan air minumnya ditambah lagi bila ingin mandi," keluh Amaq Rodi.

Selain kebutuhan air bersih Dusun Lendang Belo, Desa Selaparang ini dari pantauan media ini, infrastuktur jalanya jauh dari kata layak karena jalan yang ada disamping berbatu ditambah lagi bergelombang. (RS)


Ikuti kami di berita google