Keluarga korban jatuh saat mendaki berkoordinasi dengan Tim pencarian minta penambahan waktu 3 hari |
Adapun upaya yang telah dilakukan oleh Tim Gabungan yang terdiri dari BASARNAS, TNGR Sembalun bersama EMHC TNI - POLRI di hari pertama dari hari Selasa tanggal 1 Oktober sampai dengan hari ke 7 masih terus dilakukan Pencarian pasca terjatuhnya Pendaki asal Jakarta yaitu KAIFAT RAFI MUBARRAQ dengan cara menyisir di seputaran lokasi yg di duga tempat terjatuhnya baik menggunakan Drone maupun Tim BASARNAS yang langsung turun ke seputaran lokasi.
Dari hasil Kordinasi dengan Kepala Resort TNGR Sembalun Taufikurahman menjelaskan bahwa Hari ini Upaya penyisiran dan Pencarian dari Tim Gabungan masih terus dilakukan baik di seputaran lokasi tempat terjatuhnya sampai dengan di seputaran Danau Segara Anak.
"Rencana pencarian akan di perpanjang sampai tiga hari kedepan dari Selasa tanggal 8,9,10 Oktober 2024," ucap Taufikurahman
Dikatakan Taufikurahman, Upaya pencarian di tanggal 8,9,10 Oktober 2024 akan di fokuskan ke seputaran Danau Segara Anak, Dikarenakan Tim Gabungan menduga pendaki yang terjatuh tersebut sesaat setelah terjatuh sempat bergerak dan berpindah lokasi sebab sampai hari ini Tim Gabungan belum menemukan keberadaan dari pada korban tersebut.
"Untuk kendaraan BASARNAS Provinsi NTB masih di siagakan di Resort TNGR Sembalun dan juga Anggota Polsek Sembalun bersama anggota Koramil 1615/10 Sembalun masih di siagakan untuk membantu upaya Evakuasi," jelas Taufikurahman.
Hal tersebut juga dibenarkan Humas Polres Lombok Timur, Iptu Nikolas Osman, Upaya pencarian di hari Ke Tujuh Tim Gabungan yang terdiri dari BASARNAS, TNGR, dan EMHC TNI - POLRI masih tetap melakukan penyisiran dan pencarian di seputaran lokasi kejadian. Sampai saat ini Pendaki yang terjatuh asal Jakarta KAIFAT RAFI MUBARRAQ masih belum di temukan.
"Penambahan pencarian korban waktu 3 hari atas usulan dari orang tua korban," ucap Nikolas.
"Tetap dilakukan Kordinasi dengan Pihak TNGR Sembalun maupun Tim BASARNAS terkait perkembangan upaya pencarian dan evakuasi," tutup Nikolas. (RS)
Ikuti kami di berita google