Lapas selong inisiasi program “Sweat and Sync”, sebuah konsep unik yang menggabungkan rapat pagi dengan aktivitas jogging. |
Program yang dimulai sejak sebulan lalu ini dilaksanakan setiap hari Jumat, setelah apel pagi. Selama 30 menit, seluruh pegawai Lapas Selong, termasuk Kalapas, berlari bersama sambil membahas agenda kerja.
“Ini bukan sekadar olahraga atau rapat biasa,” tegas Kalapas Ahmad Sihabudin.
“Kami ingin menciptakan lingkungan kerja yang lebih dinamis, sehat, dan produktif," sambung Sihabudin.
Selain meningkatkan kebugaran fisik, program ini juga mempererat hubungan antarpegawai dan meningkatkan produktivitas kerja. Data internal Lapas Selong menunjukkan kenaikan efisiensi kerja hingga 15% dalam sebulan terakhir.
Kakanwil Kemenkumham NTB, Parlindungan, memberikan apresiasi atas inovasi ini.
“Ini adalah bentuk manajemen yang sangat baik. Menggabungkan aktivitas fisik dengan proses kognitif dapat meningkatkan kreativitas dan pemecahan masalah,” ujarnya.
Ahmad Sihabudin berharap program ini dapat menjadi contoh bagi lembaga pemasyarakatan lainnya. “Kami ingin mengubah stigma bahwa bekerja di lapas itu membosankan. Dengan ‘Sweat and Sync’, kami membuktikan bahwa kami bisa dinamis dan inovatif,” pungkas Sihabudin.
Awalnya, ide ini menuai skeptisisme dari beberapa pegawai. Namun, setelah mencoba, mereka merasakan manfaatnya.
“Pikiran jadi lebih jernih dan ide mengalir lebih lancar,” ujar Ahmad Saepandi, Kasubsi Registrasi dan Bimkemas.
Program ini sejalan dengan visi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif.
Di Lapas Selong, perubahan positif tidak hanya diharapkan dari para warga binaan, tetapi juga dari para pegawainya sendiri. Dengan “Sweat and Sync”, Lapas Selong telah membuktikan bahwa inovasi kecil dapat membawa dampak besar. (RS)
Ikuti kami di berita google