Daftar Isi [Tampil]
Paslon urut no. 4, HM Syamsul Luthfi dan H. Abdul Wahab (LUTFI-WAHID) di debat publik calon Bupati dan wakil Bupati Lombok Timur |
"Saya selalu tekankan kepada seluruh tim pemenangan pasangan calon Luthfi-Wahid ataupun relawan yang ada agar hindari hoax, hindari ujaran-ujaran kebencian. Jangan ada fitnah, jangan ada yang mengadu domba karena sesungguhnya kita ini semua bersaudara," kata Syamsul Luthfi usai debat publik di Selong, Rabu malam 30 Oktober 2024.
Menurutnya, kontestasi pilkada yang merupakan wujud pelaksanaan demokrasi, bukan semata-mata mencari figur calon kepala daerah, tetapi yang lebih penting yakni keberlanjutan pembangunan daerah untuk mensejahterakan masyarakat.
Luthfi juga menekan proses pilkada ini jangan sampai ada masyarakat yang tersakiti hanya gara-gara pemilihan kepala daerah. Semua pro dan kontra semasa proses pilkada sekarang ini diharpakan harus berlangsung dengan baik dan berakhir dengan damai.
Visi misi yang disampaikan calon kepala daerah, menurut mantan Ketua DPRD dan Wakil Bupati Lotim ini, semuanya bertujuan akhir untuk mensejahterakan rakyat, karena itulah proses keberlangsungan pesta demokrasi ini harus tetap menjaga kondusifitas.
Dalam berbagai kesempatan Luthfi juga menegaskan, perselisihan kelompok yang satu dengan lainnya, pendukung paslon satu dengan lainnya masih terjadi, namun selama tak melampaui batas, tentu masih dapat ditolerir.
Fakta yang terjadi, baik di dalam daerah maupun luar daerah, katanya, pertikaian dan kesalahpahaman antara komunitas satu dengan lainnya sering berakhir anarkis. Dalam hal ini, baik pemerintah maupun rakyat akan menanggung sendiri akibat tindakan-tindakan anarkis.
Disebutkan, biaya untuk rehabilitasi mental, fisik, infrastruktur yang rusak dan lainnya akan jauh lebih besar ketimbang membiarkan situasi aman dan kondusif. Karena itu, bagi Syamsul Luthfi, tidak perlu paslon maupun pendukung paslon lainnya saling senggol dengan memunculkan kekurangan-kekurangan lawan.
‘’Lebih baik menonjolkan program paslonnya dengan cerdas, dan jangan gengsi mengakui program yang memang sudah baik dan berjalan, sehingga perlu ditingkatkan kedepan,’’ tegas mantan DPR RI dua periode itu.
Lebih lanjut ia menegaskan, pilkada merupakan ajang pesta demokrasi, karena itu harus dilaksanakan dengan riang gembira yang jauh dari unsur fitnah, adu domba, dan intimidasi. Pilkada hanya berlangsung sekali dalam lima tahun. Sedangkan masyarakat tetap hidup berdampingan dengan damai setiap hari.
‘’Jadi, jangan rusak kedamaian tersebut hanya karena perbedaan dukungan atau pilihan. Bagi kami pilkada ini bukan permasalahan Luthfi dan Wahid, tapi permasalahan seluruh masyarakat kepada kelompok Timur. Kami ingin Pilkada ini berjalan dengan aman nyaman," katanya mengingatkan. (RS)
Ikuti kami di berita google