Daftar Isi [Tampil]

Bupati Lombok Timur H. Muhammad Juaini Taofik sewaktu menutup kegiatan Musabaqoh Hifzil Qur’an ke-3 yang diselenggarakan oleh Forum Kerjasama Pondok Pesantren dan Ikatan Hafidz dan Hafidzhoh tingkat Kabupaten 
LOMBOK TIMUR Radarselaparang.com ||  Mencintai tanah air adalah bagian dari iman. Hal itu dipertegas Penjabat Bupati Lombok Timur H. Muhammad Juaini Taofik sewaktu menutup kegiatan Musabaqoh Hifzil Qur’an ke-3 yang diselenggarakan oleh Forum Kerjasama Pondok Pesantren dan Ikatan Hafidz dan Hafidzhoh tingkat Kabupaten, Senin (21/10).

Kegiatan  yang berlangsung selama 8 hari itu berlangsung di Pondok Pesantren Insan Madani Siwi desa Sukaraja, kecamatan Jerowaru.

Pj. Bupati mengaitkannya dengan proses pendirian Republik Indonesia yang tidak lepas dari kaum nasionalis dan religius yang mampu bersinergi dengan baik dan berpedoman pada dasar yang tepat. Mengingat peran penting para santri itulah Pemerintah  menetapkan 22 Oktober sebagai peringatan hari santri. Pj. Bupati pun mengajak seluruh santri merayakannya.

Selain mengucapkan terima kasih, Pj. Bupati juga memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang sudah terlibat menyukseskan kegiatan tersebut. Ia menyebut adanya peningkatan kualitas pelaksanaan dibanding  sebelumnya.

“baik dari jumlah pesertanya karena lebih banyak yang ikut tahun ini begitupun dengan semangatnya,” katanya.

Kendati demikian, Pj. Bupati menegaskan bahwa memang dalam setiap penyelenggaraan kegiatan tentu ada ketidaksempurnaan. “Ketidaksempurnaan tersebut,” kata Pj. Bupati.

Ia pun mengingatkan agar masing-masing panitia memiliki catatan evaluasi guna suksesnya MHQ di tahun berikutnya.

“bukan untuk saling menyalahkan melainkan untuk saling memperbaiki di MHQ berikutnya,” tambahnya.

Pj. Bupati juga mengingatkan agar para santri melek teknologi, sebab teknologi adalah salah satu sumber ilmu. Ia pun  menekankan bahwa penguasaan teknologi akan mendukung pencapaian tujuan dan cita-cita bangsa.

Sementara itu Ketua Panitia Saparudin melaporkan bahwa kegiatan MHQ sudah digelar sebanyak tiga kali. Meski begitu, Ia mengakui bahwa MHQ yang ketiga ini lebih baik dibandingkan dengan MHQ di tahun-tahun sebelumnya.

Ia mengingatkan untuk menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup. Dengan demikian hidup akan lebih indah dan bahagia. Disamping itu, etika, akhlak hingga budi pekerti akan terlihat dalam kehidupan sehari-hari.

Pada kegiatan tersebut diumumkan pemenang berbagai lomba yang digelar seperti penghafal 5 juz SMA putri, 10 juz putra/putri, 15 juz putra-putri, 20 dan 30 juz  putra-putri. (RS)

Kegiatan tersebut dihadiri kepala kantor kementerian Agama Lotim, Dinsos, Perwakilan BPJS, dan tokoh masyarakat. (RS)


Ikuti kami di berita google