Daftar Isi [Tampil]

Kepala KSOP Lembar, Mochamad Djumari, SE., MM.
LOMBOK BARAT Radarselaparang.com ||  Aktivitas pemotongan bangkai kapal KMP Nusa Abadi di pesisir Gilimas, Lombok Barat,NTB, telah memicu protes dari masyarakat setempat, khususnya para nelayan. Mereka mengeluhkan gangguan terhadap aktivitas sehari-hari dan penurunan hasil tangkapan akibat pencemaran laut yang diduga ditimbulkan oleh proses pemotongan tersebut.

Menurut keterangan Kepala KSOP Lembar, Mochamad Djumari, sebelum dilakukan pemotongan, pihak berwenang telah melakukan pengecekan terhadap dokumen kapal.

Proses pemotongan sendiri, lanjut Djumari, harus mengikuti prosedur yang telah ditetapkan untuk menghindari pencemaran lingkungan.

"Pemotongan kapal bisa dilakukan di mana saja asalkan tidak mengganggu lingkungan dan mengikuti prosedur yang berlaku," tegas Djumari. Rabu (23/10)

Nelayan Merasa Dirugikan

Para nelayan Gilimas mengaku sangat terdampak oleh aktivitas pemotongan kapal ini. Mereka menyatakan bahwa ikan-ikan di sekitar lokasi pemotongan semakin sulit ditemukan, sehingga pendapatan mereka pun menurun drastis.

"Kami berharap pemerintah segera menghentikan aktivitas ini karena sangat merugikan kami sebagai nelayan," ujar salah seorang nelayan.

Perlu Pengawasan Ketat

Protes warga ini menjadi sorotan penting terkait pengelolaan limbah kapal dan dampaknya terhadap lingkungan. Pihak berwenang perlu melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap aktivitas pemotongan kapal untuk memastikan bahwa semua prosedur keselamatan dan lingkungan dipatuhi. (RS*)

Bersambung....


Ikuti kami di berita google