Bocah malang umur 7 tahun yang hanyut dan hilang selama 4 hari akhirnya ditemukan |
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa nahas ini bermula saat korban tengah bermain di sekitar saluran irigasi Desa Danerase. Tanpa diduga, Arsila tergelincir dan terbawa arus air yang cukup deras hingga menghanyutkan tubuh mungilnya. Kejadian ini sontak membuat panik warga sekitar yang kemudian segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang.
Mendapat laporan tersebut, tim gabungan SAR yang terdiri dari Basarnas Kabupaten Lombok Timur, Satuan Brimob Yon B Ki 3, Koramil 04 Keruak, serta relawan dan warga sekitar langsung bergerak cepat melakukan pencarian.
Selama 4 hari berturut-turut, tim SAR menyisir sejumlah titik yang diduga menjadi lokasi keberadaan korban, mulai dari muara pantai Telaga Bagek hingga saluran air di Dusun Batu Ngapah, Desa Montong Belae.
Upaya pencarian yang dilakukan secara intensif ini akhirnya membuahkan hasil pada hari Kamis sore. Sekitar pukul 17.00 WITA, seorang warga bernama AQ. Pendi melihat ada sesuatu yang mencurigakan di saluran air Dusun Batu Ngapah.
Setelah didekati, ternyata benda tersebut adalah tubuh korban yang sudah dalam keadaan membengkak. Penemuan ini kemudian dilaporkan kepada tim SAR yang sedang bertugas di lokasi.
Jenazah korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Patuh Karya Keruak untuk dilakukan identifikasi lebih lanjut. Tim Inafis Polres Lombok Timur juga turut serta dalam proses evakuasi dan identifikasi jenazah. Hasil identifikasi mengkonfirmasi bahwa jenazah tersebut adalah Arsila Ausi Zahra, bocah perempuan yang dilaporkan hilang sejak Senin lalu.
Kapolres Lombok Timur melalui Kasi Humas, Iptu Nikolas Osman, mengungkapkan bahwa kondisi cuaca ekstrem dan derasnya arus air di saluran irigasi menjadi salah satu kendala dalam proses pencarian. Selain itu, medan yang sulit dan banyaknya semak belukar juga menyulitkan petugas untuk menemukan korban.
"Kami mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Semoga keluarga diberikan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini," ujar Iptu Nikolas.
Tragedi hilangnya Arsila menjadi pelajaran berharga bagi kita semua, terutama bagi para orang tua. Penting bagi orang tua untuk selalu mengawasi anak-anak mereka, terutama saat bermain di dekat sumber air.
"Selain itu, kejadian ini juga menggugah kesadaran kita akan pentingnya keselamatan bersama," tutup Iptu Nikolas. (RS)
Ikuti kami di berita google