Proses pungut hitung di salah satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) |
Penurunan partisipasi ini dilihat dri perbandingan Pilkada 2018, pada saat itu persentasi pemilih mencapai 76,66 persen, namun pada Pilkada 2024 ini yang mencapai 72 persen sehingga terjadi penurunan 4,83 persen.
Namun angka ini akan naik kembali bila dibandingkan dengan Pemilu 2024 lalu dengan partisipasi pemilih mencapai 80,68 persen, namun pada Pilkada 2024 ini terjun diangka 8,85 persen.
Ketua KPU Lombok Timur, Ada Suci Makbullah mengatakan semua telah dilakukan dalam upaya meningkatkan partisipasi pemilih agar mencapai angka optimal, Apalagi dengan dukungan penuh Pemda Lotim.
Salah satu dukungan Pemda Lombok Timur yakni dengan melakukan perekaman KTP Elektronik (KTP El) pada 15 ribu pemilih yang belum melakukan perekaman dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang berjumlah 994.467 pemilih.
“Dari 17 ribu pemilih non KTP-El sudah direkam 15 ribu sisa hanya 2 ribu, Bila melihat usaha ini Pemda memback up KPU Lombok Timur dari sisi DPT non KTP-El sangat optimal.sekali,” ucap Suci setelah dikonfirmasi, Rabu (4/12/2024).
Lanjut Uci, Pj Bupati sendiri juga meminta pada Disdukcapil untukmembuka layanan perekaman dari tanggal 23 November hingga hari H pungut hitung pada tanggal 27 November 2024 lalu.
"Apalagi pelayanan dilakukan hingga jam 12.00 wita di hari H pemilihan di UPT tiap kecamatan," ungkap Uci.
“itu semua dilakukan untuk menihilkan DPT non KTP-El, karenanya saya optimis tingkat partisipasi tinggi,” sambung Uci.
Namun hal tersebut rupanya tidak bisa meningkatkan pasrtisipasi masyarakat dengan jumlah jiwa terbanyak di NTB yang mencapai 1,41 juta jiwa ini
Dijelaskan Ada Suci, menurunnya angka partisipasi pemilih ini disebabkan oleh sejumlah variabel, Diantaranya dari jumlah DPT yang ada, banyak diantaranya yang tercatat meninggal dunia sebelum pencoblosan, begitu juga dengan masyarakat yang pindah domisili dan pindah memilih dan yang paling tinggi itu masyarakat yang keluar negeri.
"Selain itu, dari data yang ada terdapat juga DPT yang tidak ditemukan pada saat pendistribusian c form pemberitahuan," terang Uci.
Secara terpisah, Ketua Bawaslu Lombok Timur, Suaidi Mahsun, Dari laporan yang diterima dari hasil pengawasan masing-masing Panwascam, yang sangat mempengaruhi turunnya angka partisipasi itu, dipengaruhi banyak faktor seperti pemilih yang keluar negeri hingga pemilih yang tidak ditemukan pada saat pendistribusian C pemberitahuan.
Dikatakan dari 10 TPS yang di jadikan sample saja ada 100 lebih C pemberitahuan yang tidak didistribusikan oleh KPPS itu karena pemilih yang bersangkutan tidak ditemukan ataupun tidak dikenal.
“Alasan KPPS pada saat penyerahan orang tersebut tidak ditemukan,” singkat Suaidi. (RS)
Ikuti kami di berita google